Ervin menatap anak anak sekolah nya itu yang kini masih menatap Sheina horor.
"Lo semua ngapain natap natap pacar gue kayak gitu? Ngak suka? Lo pada ada yang ngak terima gue panggil Sheina dengan sebutan my queen?" Tanya Ervin bertubi tubi.
Anak anak itu hanya menunduk dan langsung melanjut kan kegiatan mereka untuk makan atau sekedar minum.
Hingga suara seseorang berhasil membuat suasana kantin itu kembali mencekam.
"Mereka liatin lo kayak tadi karena mereka merasa terganggu sama suara lo yang teriak teriak kayak tadi." Ucap seseorang itu.
Ervin dan Sheina mencari sumber suara itu, dan mereka akhir nya menemukan nya.
"Kak Vincent!!!" Ucap Sheina dan Ervin bersamaan.
"Ini bukan pasar yang bisa lo jadikan sebagai tempat lo teriak teriak. Ini kantin buat tempat makan, asal lo tau itu. Kalau lo mau teriak teriak cari tempat lain aja asal bukan di daerah sekolah ini supaya ngak ganggu ketenangan orang lain." Lanjut Vincent.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com