webnovel

Kumpulan cerita horor

Horror
Laufend · 13.8K Ansichten
  • 2 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • N/A
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Disini penulis membagikan cerita-cerita fiksi maupun non fiksi dan yang pastinya menyeramkan.

Tags
6 tags
Chapter 1Jangan Mandi Magrib

Hari ini Fany merasakan kejanggalan dirumah nya.

Saat itu dia sedang sendirian dirumah akan tetapi dia merasa seperti ada yang mengawasinya sejak tadi.

Fany yang sedang duduk diruang tv pun kerap melihat seperti ada seseorang yang melintas di dekatnya.

Fany yang awalnya ingin mandi pun tidak jadi padahal saat itu jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul 18.10 Wib dan dia  malah memutuskan untuk pindah kekamar.

Dikamar Fany merasa lebih tenang tidak terlalu takut seperti saat diruang tv, tapi ternyata ketenangan itu cuma sebentar saja karena dia mendengar dengan jelas ada yang mengetuk pintu rumahnya.

Fany berfikir bahwa itu adalah orang tuanya atau tamu, dia memutuskan untuk keluar dari kamar dan membukan pintu, tapi saat dia membuka pintu tiba-tiba angin berhembus kencang ke wajahnya saat itu juga bulu kuduknya meremang disertai dengan pemandangan yang mencengangkan karena tidak ada seorangpun yang berada didepan pintu rumahnya.

Fany berfikir jika tidak ada lalu siapa yang mengetuk pintu rumahnya tadi apakah orang iseng tapi jika memang ada seseorang yang masuk pasti pagar rumahnya terbuka tapi pagar rumahnya tetap tertutup walaupun tidak tergembok.

Fany memutuskan untuk menutup pintu dan kembali ke kamarnya akan tetapi ketukan itu terdengar kembali tepat di langkah kelimanya, Tok Tok suara ketokan pintu yang hanya terdengar dua kali dan sangat berjeda.

Fany memutuskan untuk membuka lagi pintu rumahnya kosong tidak ada siapapun disana, dengan cepat dia menutup pintunya dan lari secepat mungkin kekamarnya.

Fany berusaha mengatur nafasnya yang sedari tadi memburu dan dia kembali kaget mendengar ponselnya berbunyi dikarenakan ada notif dari sepupunya.

"Fan aku Uda otw kerumah mu sekarang,cepetan siap-siap jangan kayak kemarin-kemarinnya kamu selalu lama."

Fany sepertinya melupakan kalau dia ada janji dengan sepupunya itu, dia merenung apakah dia harus mandi atau hanya membersihkan wajahnya dengan tisu basah.

Jujur saja saat itu dia masih takut, tapi dia mengumpulkan niat dan keberanian untuk mandi. Dia memutuskan untuk mandi dikamar mandi utama tidak dikamarnya dan dia juga membawa ponselnya karena takut.

 Fany baru saja membuka bajunya tapi ketukan itu sudah terdengar kembali dan kali dia tidak membukanya walaupun dia berfikir kalau itu adalah sepupunya tapi dia tidak langsung membukanya.

Dia memutuskan untuk menelvon sepupunya dan menanyakan apakah dia yang datang.

"Hallo Len kamu Uda didepan yah ?"

"Belum Fan, kenapa ?"

"Loh jadi bukan kamu yang ngetik, aku fikir kamu hampir aja aku bukain."

"Bukan lah, jangan sembarangan buka pintu siapa tau itu orang jahat kunci aja semua pintunya nanti kalau aku Uda nyampe aku kabarin kamu."

"Uda dikunci kok, oke Len tapi bisa cepetan gak soalnya dari tadi uda ada yang ngetuk pas aku buka gak ada orang."

"Kenapa dibuka lain kali jangan dibuka,biasanya itu ulah mahluk iseng, dan cepat mandi sana uda hampir mangrib nih pamali kalau mandi Magrib."

"Iya-iya bawel."

Sambungan telvon pun terputus, Fany memutuskan untuk cepat-cepat mandi sambil memutar musik dengan keras agar tidak mendengar ketukan-ketukan lagi.

Fany sedang keramas sepertinya mendengar orang menangis dibalik dinding, awalnya dia berfikir itu adalah suara tetangga atau bayi yang menangis jadi dia menghiraukannya dia tetap melanjutkan kegiatan menggosok rambutnya.

Suara yang tadi hanya samar-samar kini terdengar jelas dan sangat menyedihkan dia pun berfikir dia tinggal dilingkungan perumahan rumahnya dengan rumah tetangga itu berjarak apalagi rumahnya yang dibuat tembok keliling serta pohon-pohon yang ada disamping rumahnya pasti tidak mungkin ada suara manusia yang bisa terdengar sampai kerumahnya ditambah saat ini dia sedang memutar musik.

Fany syok jantungnya berdetak kencang sekarang dia langsung membilas kepalanya dan badannya dia menyudahi acara mandinya sekarang. Saat ini dia sudah mematikan musiknya dan memutuskan untuk kembali ke kamar, belum sempat dia membuka pintu kamar mandi dia mendengar ada suara orang berjalan kearahnya.

Pelan tapi pasti dan itu sangat jelas di telinganya.

Fany terpaku tidak berani bergerak dia ingin menelfon sepupunya tapi dia takut jadi dia memutuskan untuk mengirim pesan melalui sosial media.

"Len Uda dimana?" √√

Huft syukurlah bertanya sepupunya itu aktif.

"baru masuk perumahan kamu nih, kenapa fan?"

"Len cepetan bisa gak, kayaknya ada orang dirumah aku sekarang dia lagi jalan kearah kamar mandi." √√

"Loh kok bisa ada orang ? bukannya kamu sendirian dirumah Om dan Tante kan keluar, jadi itu siapa fan ?"

"Aku gatau Len cepetan kemari suaranya makin makin dekat." √√

"Iya ini aku Uda masuk komplek diem disitu dan jangan buat suara apa."

"Len dia  uda didepan Len aku takut, sumpah."√√

"Aku Uda dirumah kamu ini pintunya gabisa dibuka, coba intip siapa yg ada didepan?"

"Aku tadi ngunci pintu."√√

"Len lampunya mati aku takut sumpah aku gabisa liat siapa siapa diluar gelap disini Len, tolongin."√√

"Kamu dikamar mandi mana?"

"Aku dikamar mandi utama Len" √√

"Aku kepintu samping, sekarang kamu keluar dan buka pintuntunya, kalau ada apa-apa apa teriak biar aku juga teriak disini."

"Aku Uda didepan pintu buka sekarang Fany."

"Fany aku gak becanda buka sekarang pintunya."

"Fany aku juga takut sumpah."

"Fany kamu gapapa kan ?"

"Fany Balas jangan cuma read!!"

"Fany aku telfon orang tua kamu sekarang."

Fany tidak membalas pesan sepupunya saat itu dan tidak ada yang tau apa yang terjadi kepada Fany.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Ghost Hunter: The Blood and River

Berawal dari pertemuan mereka di Senior High School membuat mereka kini menjalin sebuah persahabatan yang penuh dengan misteri, teror, ancaman, dan tantangan yang berbahaya. Awalnya, mereka menjalankan sebuah misi karena rasa penasaran akan sekolah baru mereka. Namun rasa penasaran mereka membawa mereka menuju misi-misi selanjutnya yang dipercayakan oleh Kepala Polisi Park secara rahasia kepada mereka hingga membuat mereka menjadi seorang detektif. Ini adalah kisah petualangan 12 pemuda tampan yang dibumbui dengan nuansa horor yang kental di dalamnya. ***** “Berhenti sekarang sebelum semuanya terjadi.” “Kalian semua akan mati saat jam 11 malam.” “Kami sudah menyatu, dan aku adalah bagian dari dirinya.” “Sepertinya begitu. Kita semua akan mati jika kita gagal dalam misi kali ini.” ============================ WARNING! Di sini aku hanya meminjam nama tempatnya saja. Cerita ini hanya fiksi dan murni dari pemikiran penulis. Jadi ini tidak nyata. Tempatnya mungkin nyata dan kalian beberapa mungkin ada yang tahu. Tapi kejadian yang ada di cerita ini hanya karangan penulis belaka. Jadi jangan ada yang menyamakan kejadian yang ada di tempat ini sama dengan kenyataannya. Karena itu berbeda. Dapat dipahami kan? I'm just borrowing the name of the place here. This story is only fiction and purely from the author's thoughts. So this is not real. The place may be real and some of you may know. But the events in this story are only the work of the author. So don't equate what happened in this place with reality. Because it's different. Can it be understood?

Kiimkimm267 · Horror
Zu wenig Bewertungen
216 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beeindruckend! Sie wären der erste Rezensent, wenn Sie Ihre Rezensionen jetzt hinterlassen!

UNTERSTÜTZEN

empty img

Demnächst