Teti merasa bersalah mendengarkan cerita Rini, dia lebih tidak enak lagi karena ternyata justru suami Rini yang membaca semua pesan itu. Akhirnya Teti mengurungkan niatnya bertanya mau tidak Rini dimasukan kembali ke dalam grup.
Teti tidak ingin gara-gara grup alumni, rumah tangga sahabatnya nanti bermasalah. Apalagi Teti tidak bisa mengendalikan obrolan teman-temannya dalam grup yang terkadang bercanda melewati batas.
Teti pun meminta Rini menyampaikan maafnya pada Ikhsan, kemudian dia pamit untuk memutuskan telepon karena harus berangkat dinas sift siang di puskesmas tempatnya bekerja
Pintu depan diketuk, Rini yang hendak ke dapur untuk masak pun berbalik untuk membukakan pintu dan melihat siapa tamu yang datang.
"Rin, ini ibu masak urab kacang panjang, sama pindang gombyang." Ternyata yang datang ibu mertua Rini yang membawakan masakan untuk Rini.
"Wah pasti sedap dan enak banget nih masakan Emak," puji Rini menerima plastik dari Yanti.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com