webnovel

Kembali Ke Dunia Kultivasi Melalui Sebuah Game

Qin Tian, seorang jenius di dunia kultivasi yang gagal menjadi Kaisar Surgawi akhirnya mati di tangan musuhnya yang berhasil menjadi Kaisar Surgawi. Tapi setelah kematiannya, dia dilahirkan kembali di sebuah dunia fana yang disebut bumi. Itu adalah dunia yang maju dalam teknologi. Tapi pada suatu hari, tiba-tiba muncul sebuah game yang bernama (Enam Belas Surga). "Mengapa nama game ini sama dengan nama dunia asalku?" Qin Tian bertanya-tanya dengan bingung saat dia pertama kali mendengar tentang game itu. ... Ini memiliki Romance Harem yang cukup bagus, jika kamu suka itu, kamu mungkin suka ini.

Saubi1234 · Ost
Zu wenig Bewertungen
218 Chs

Lelucon

Qin Tian kemudian mengobrol dengan Yang Ming. Dia bertanya pada Yang Ming beberapa hal tentang tempat tujuan mereka.

Reinkarnasinya masih tidak tahu banyak sejak dia menaiki kapal itu, dan Yang Ming sendiri juga baru tahu beberapa hal setelah mendengar penjelasan dari utusan sektenya.

Menurut Yang Ming, semua sekte yang ada di kapal itu berasal dari wilayah kerajaan Xue. Itu adalah Kerajaan yang sangat kuat di benua Dewa Hiu. Dan leluhur dari kerajaan itu dikatakan adalah seorang tetua sekte Bambu Raksasa.

Qin Tian belum pernah mendengar tentang kerajaan Xue tapi dia tahu sekte Bambu Raksasa. Itu adalah sekte Kekaisaran yang didirikan oleh Kaisar Bambu Kuno.

Seperti namanya, Kaisar Bambu Kuno adalah seorang Demon yang lahir dari sebuah bambu.

Qin Tian tidak tahu banyak tentang Kaisar Bambu Kuno karena dia adalah kaisar yang lahir di era-era awal dari era enam belas surga, dan dia juga bukan kaisar dengan banyak cerita cemerlang.

Dia hanya pernah mendengar kalau dia berasal dari Surga Demon, tapi dia akhirnya pindah ke Surga Nirvana.

Dia juga tidak tahu banyak tentang sekte Bambu Raksasa. Salah satu dari sedikit yang dia tahu adalah sekte itu dikatakan memiliki hutan bambu kuno yang diambil oleh Kaisar Bambu Kuno dari surga demon. Kaisar Bambu Kuno sendiri dikatakan lahir dari hutan bambu itu.

Meskipun sekte itu tidak pernah menghasilkan kaisar lain, tapi mereka masih menghasilkan paragon-paragon kuat di setiap era sehingga mereka bisa bertahan hingga sekarang. Dan kebanyakan dari paragon-paragon itu juga lahir dari hutan bambu kuno itu.

Adapun sekte di mana Yang Ming bergabung, itu disebut sekte Gunung Terbelah.

...

Sekitar beberapa jam kemudian, tiba-tiba ada sebuah berita yang menyebar di seluruh kapal. Itu adalah berita tentang Pangeran Xue yang ingin mengadakan sebuah jamuan makan.

Berita itu mengatakan kalau Pangeran Xue mengundang semua orang di kapal itu. Tidak peduli apa identitas mereka, mereka diijinkan untuk datang ke jamuan makan tersebut.

Dikatakan bahwa dia bahkan telah membeli ikan serigala yang telah ditangkap oleh Yi Shi untuk dihidangkan di jamuan makan tersebut.

"Mengadakan jamuan makan ya!"

"Sepertinya bocah kecil ini ingin mengumpulkan semua pemain di kapal ini." Qin Tian dapat langsung menebak tujuan pangeran kecil itu dari mengadakan jamuan makan tersebut.

"Ini juga kesempatan yang bagus untukku." Dia mengangguk.

Selain bertemu dengan pangeran kecil itu, Qin Tian ingin menggunakan jamuan makan itu untuk meningkatkan kultivasinya.

Jamuan makan yang diadakan oleh seorang pangeran tentu akan didatangi oleh banyak karakter top seperti Yi Shi, dan mereka jelas memiliki banyak sumber daya kultivasi di tubuh mereka. Dia berencana menyusup ke dalam cincin penyimpanan mereka dan menyerap sumber daya kultivasi yang mereka miliki.

"Brother Qin, ayo kita pergi ke jamuan makan itu! Aku benar-benar ingin mencicipi daging ikan serigala. Aku juga ingin melihat pangeran kerajaan itu." Yang Ming langsung mengundangnya dengan penuh semangat setelah dia mendengar berita itu.

"Oke." Qin Tian mengangguk dengan ekspresi tenang.

Setelah itu, mereka kemudian meninggalkan kamar itu, dan mereka langsung pergi ke geladak kapal.

Tapi jamuan makan itu tidak diadakan di geladak kapal, sebaliknya, itu diadakan aula utama kapal itu. Untuk pergi ke sana, Qin Tian dan Yang Ming harus pergi melalui geladak kapal.

Saat mereka di tengah perjalanan, Yang Ming tiba-tiba menariknya ke arah sebuah kelompok orang yang terdiri dari pria dan wanita.

"Brother Qin, mereka adalah orang-orang yang akan bergabung dengan sekte Gunung Terbelah." Ucap Yang Ming sambil menunjuk ke arah orang-orang itu.

Qin Tian kemudian menatap mereka dan menemukan mereka tidak berbeda jauh dengan Yang Ming. Hanya dari pakaian yang mereka gunakan dan sikap mereka, dia bisa tahu kalau mereka juga orang-orang yang benar-benar tidak memiliki latar belakang. Dan mereka semua hanya memiliki kultivasi lapisan ketiga Magang Spiritual.

Tapi diantara mereka, ada satu pria yang terlihat sedikit berbeda. Meskipun kultivasinya sama seperti orang-orang di sampingnya, tapi dia mengenakan jubah sutra berwarna putih yang membuatnya terlihat sangat mencolok dalam kelompok itu. Tapi yang paling mencolok darinya adalah ekspresinya yang terlihat sinis saat dia menatap orang-orang di sampingnya.

Dari gestur tubuhnya, dia tampak seperti dia tidak nyaman dengan keberadaan orang-orang di sampingnya.

Saat Qin Tian dan Yang Ming tiba di depan mereka, beberapa dari mereka segera menyambut mereka dengan dengan ekspresi ramah.

"Yang Ming, kau juga datang!" Seorang pria pendek dengan hidung bengkok berbicara.

"Yah," Yang Ming menjawab.

Dia kemudian menarik Qin Tian ke depan. "Perkenalkan, ini adalah saudaraku yang ku bicarakan sebelumnya. Namanya Qin Tian. Bagaimana, dia terlihat hebat kan?" Dia berkata dengan nada tinggi. Dia terlihat bangga saat dia memperkenalkan Qin Tian pada mereka.

"Wow. Dia benar-benar memiliki rambut dan mata yang indah." Beberapa gadis langsung berbicara setelah Yang Ming menyebutkan namanya. Mereka menatapnya dari atas ke bawah seolah-olah mereka sedang menatap hewan langka.

"Tubuhnya sangat kurus, tapi kupikir dia akan sangat tampan jika dia berdandan."

"Hahaha, kau benar-benar beruntung bro, gadis-gadis jelas sangat menyukaimu. Aku yakin tidak ada dari mereka yang akan menolakmu jika kau melamar mereka." Para pria juga berbicara dengan nada ramah.

'....' Qin Tian

Tapi Qin Tian sangat puas dengan sikap ramah mereka. Mereka benar-benar berbeda dengan orang-orang yang dia kenal di kehidupan masa lalunya.

"Tapi," dia kemudian menatap pemuda berjubah putih itu.

Tidak seperti yang lainnya yang bersikap ramah, pria itu memandangnya dengan ekspresi jijik.

Qin Tian merasa lucu saat dia melihat ekspresi pria itu. Mungkin wajar jika karakter top seperti Yi Shi menatapnya dengan ekspresi jijik, tapi pria itu, selain pakaiannya yang sedikit lebih bagus, dia pada dasarnya tidak berbeda dengan Yang Ming dan yang lainnya.

"Seseorang yang bahkan belum menjadi Magang Spiritual ingin bergabung dengan sekte, ini benar-benar lelucon." Dia kemudian berbicara.

'....' '....' '....'

"Chu Zhen, apa yang kau katakan? Apakah kau menghina saudaraku?" Yang Ming langsung marah saat dia mendengar kata-kata Chu Zhen.

Tidak hanya dia, yang lainnya juga menunjukkan ketidaksenangan di wajah mereka.

Chu Zhen, mengapa kau selalu bersikap sombong? Apa kau pikir kau hebat hanya karena kau berasal dari keluarga kaya? Tapi bukankah kau pada akhirnya bergabung dengan sekte yang sama dengan kami. Dan kultivasimu juga masih di lapisan ketiga, kau tidak berbeda dengan kami. Ucap si pria pendek yang pertama menyambut Yang Ming.

"Itu benar. Kualifikasi apa yang kau miliki sehingga kau bisa memandang rendah kami?" Yang lainnya juga mulai berbicara.

Wajah Chu Zhen langsung menjadi hijau saat dia mendengar kata-kata mereka.

Qin Tian menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar harus menahan diri untuk tidak tertawa.

Dia sudah bertemu dengan banyak karakter top yang sombong, tapi ini adalah pertamakalinya dia bertemu seseorang seperti Chu Zhen. Dia bukan orang yang hebat tapi dia mencoba bersikap sombong dan memandang rendah orang lain.

Mungkin ada banyak orang seperti dia, tapi mungkin karena statusnya di kehidupan masa lalunya sangat tinggi, dia tidak memiliki kesempatan bertemu dengan orang-orang seperti itu.

"Abaikan dia, ayo pergi." Dia berkata sambil menepuk pundak Yang Ming.

"Mm." Yang Ming mengangguk. "Ayo pergi." Dia juga berkata pada yang lainnya.

Setelah itu, mereka segera bergerak dari sana. Mereka semua mengabaikan Chu Zhen yang masih tertegun. Pria itu baru bangun dari lamunannya setelah mereka berada 10 meter jauhnya darinya.