Sore ini aku sudah duduk berdua dengan Suwoto, kami saling pandang tapi dalam mulut tertutup rapat-rapat. Sebenarnya, ada banyak pertanyaan yang sudah menjejali otakku. Hanya saja, tatkala Suwoto sudah berada di sini semuanya sirna begitu saja. Seperti embusan napas, hilang dan ndhak berbekas. Tersapu angin yang telah lalu, membuatku mencari-cari di mana gerangan jejak itu.
"Omong-omong, Juragan mau bicara apa? Sudah lima belas menit ini Juragan memanggil saya namun Juragan diam saja," kata Suwoto pada akhirnya, membuatku menarikkan sebelah alisku, konsentrasiku kemudian kembali teralih kepadany. Memandangnya dengan seksama dari ujung kaki, sampai ujung rambutnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com