"Kamu menamparku!" marah Puri kepadaku.
"Ya, aku menamparmu, kenapa!" bentakku ndhak mau kalah. "Kamu perempuan, yang benar-benar ndhak bisa dianggap sebagai perempuan! Dan apa yang telah kulakukan ini, bukan karena aku laki-laki, tapi karena aku seorang Kangmas dari adik yang telah kamu lukai, dan nyaris kamu renggut kehormatannya!"
"Jika kamu tanya aku perempuan seperti apa, lantas kamu ndhak bertanya kepada dirimu sendiri, kamu itu pemuda seperti apa, hah!" bentaknya. Aku diam, tatkala dia mengatakan hal itu. wajahnya penuh dengan amarah sekarang. "Aku jatuh hati denganmu, lebih... lebih dari apa yang kupikir dengan nalarku sendiri. Namun nyatanya, apa yang telah kamu lakukan kepadaku? Kamu menolakku mentah-mentah. Dan malah memilih dia! kamu pemuda yang ndhak tahu malu yang pernah kutemui. Dan pemuda itu hanya seorang anak haram yang lahir dari rahim seorang simpanan murahan!"
"Cukup!" Bulik Ella menengahi kami.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com