Bunyi alarm membangunkan Bara dari tidurnya. Ia melihat jam baru menunjukkan pukul 4.30 pagi dan belum masuk waktu salat subuh. Bara mengucek mata dan melihat kesamping, ternyata ia masih tidur sendiri tidak ada Dila disebelahnya.
Wajah Bara tertekuk menyadari Dila belum kembali dan dalam hati ia bertanya-tanya kemanakah istrinya pergi? Kenapa dia pergi tanpa meninggalkan jejak? Bara dan Dian kewalahan melacak keberadaannya.
Bara menyibakkan selimutnya bangkit dari ranjang, bertelanjang dada dan hanya bercelana Boxer. Ia berjalan menuju jendela dan menyibakkan gorden jendela. Ia melihat pemandangan danau yang ada di depannya. Alam belum terang tidak ada cahaya matahari, kondisi ini hampir sama dengan Bara. Hatinya gelap semenjak kepergian sang istri. Dila baru menghilang selama satu Minggu tapi Bara merasa sudah bertahun-tahun. Saat ini memandang danau merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Bara semenjak kepergian Dila.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com