Happy Reading
***
"Kak Rina! Jaga ucapan, Kakak!" Qanshana sudah hilang kesabarannya. Ia ingin menampar pipi Rina– menyadarkan kegilaannya.
Ocean hanya diam, tak terpengaruh dengan provokasi Rina.
Ocean mengeluarkan aura dominannya. Mata coklatnya– menatap tajam kearah Rina. Menyelami mata Rina jauh lebih dalam untuk menyayat kearogansiannya dan menghilangkan rasa percaya diri Rina yang setinggi tanaman kencur.
Lantas dengan gentlemannya, Ocean menarik Qanshana dalam pelukkannya. Mengusap pipi Qanshana yang memerah karena sejak tadi hatinya sudah di obrak-abrik dengan begitu kejamnya. Dan semua itu Qanshana dapat karena keegoisannya, yang menginginkan Qanshana untuk tetap ada disampingnya.
Dengan penuh penghargaan, Ocean mendaratkan sebuah ciuman mesra yang sangat dalam di kening Qanshana.
"Maafkan aku, Ocean." Qanshana bersuara amat lirih, dengan erat kedua tangannya meremas kerah hoodie Ocean.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com