76 Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya

Nadira dan Rendra memasuki butik Meisya. Dan benar saja di sana seperti terhampar lautan perkainan yang banyak macam warna dan bahan yang beda. Beberapa karyawan butik termasuk para penjahit sedang mengatur strategi entah apa Dira tidak paham tentang hal perkainan.

Sementara Pradipta malah tertidur di sofa ruangan kantor Meisya. Terlihat begitu kelelahan karena menemani istrinya seharian tanpa istirahat.

"Mama udah makan belum?" Tanya Rendra ketika Meisya masuk ke ruangannya untuk menyapa Dira dan Rendra.

"Belum sempat.. Haduuhh riweh banget dari tadi. soalnya kainnya emang sempat pending datangnya. Eh sekali dateng kayak begini. Amburadul. Mana buku sketsa juga nggak tahu di mana. Belum ketemu." Gerutu Meisya sambil membuka makanan yang dibawakan Rendra.

"Mama istirahat dong.. baru ini loh Mama kerja seharian lagi. Biarin karyawan yang urus semua. Kan ada sekretaris mama juga.." Ujar Nadira memberitahu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

avataravatar
Nächstes Kapitel