Mendengar seruan Zhao Youlin, gerakan tangan Jiang Muchen pun berhenti. Ia melirik Zhao Youlin lalu melirik ke kotak yang berisi kalung di tangannya. Matanya sedikit terkulai, lalu berkata dengan sedikit nada sedih, "Ini adalah peninggalan Kak Lin."
"Peninggalan?" Wajah Zhao Youlin langsung berubah sedikit tidak paham.
Namun Jiang Muchen tidak menyadari keanehan pada Zhao Youlin, ia langsung mengangguk dan menjelaskan, "Saat itu, ketika Kak Lin tertembak dan dibawa ke ambulans, seketika kalung ini jatuh dari tubuhnya. Aku mengambilnya dan menyimpannya. Ini kalung favorit Kak Lin. Dia memakainya setiap hari. Aku telah melihatnya beberapa kali sebelumnya. Kemudian, Kak Lin…"
Mata Jiang Muchen sedikit merah dan suaranya menjadi sedikit tersendat, menunjukkan bahwa ia sedang memikirkan adegan saat itu. Ia pun mengambil napas dalam-dalam, kemudian menstabilkan emosinya, dan melanjutkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com