Liuli Guoguo menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Sebab, dia sungguh mengagumi kakak Po-nya di dalam hati. Kemudian dia menoleh dan melihat ke alat musik pipa yang berbentuk buah persik, yang disandarkan di ujung ranjang.
Liuli Guoguo ingin turun dari ranjang, lalu memeluk pipanya dan pergi untuk memainkan beberapa musik untuk mengiringi Xuanyuan Pofan yang sedang berlatih pedang. Tapi, dia menyadari kalau dirinya masih mengantuk. Apalagi, ketika melihat waktu yang masih benar-benar pagi, dia benar-benar tidak rela untuk turun dari ranjangnya.
Em, sudah lama sekali tidak bermain musik untuk mengiringi kakak Po latihan pedang, seharusnya aku sekarang langsung bangun. Tapi, besok pagi sudah harus berkumpul pagi-pagi sekali, lalu juga harus pergi ke lembah ribuan makhluk buas. Tempat yang semacam itu, yang tentu saja akan menghabiskan banyak energi dan tenaga.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com