webnovel

Mengganti Wali Kota ! (2)

Redakteur: Wave Literature

"Em?" tutur Xuanyuan Pofan.

Xuanyuan Poxi kebingungan saat mendengar kakak keenamnya berdeham. Tampak mulutnya terbuka seperti membentuk telur ayam, lalu seketika dia berkata "Kakak keenam, kamu, kamu..."

"Tidak mungkin kan, kalau gadis itu berumur lima tahun, kenapa kamu mau turun tangan? Huwaahhh!" tambahnya.

Ketika si gendut yaitu pangeran kedelapan masih terkejut, datanglah pengawal ke depan Xuanyuan Pofan melapor.

"Tuan, kedua pelayan itu Cui Yin dan Cui Le sudah mengatakan semuanya." tutur pengawal. 

Ternyata, Liuli Guoguo mengangkat ember kayu berisi air panas di depan halaman demi menyelamatkan ibunya. Pagi ini, kedua pelayan menemani nyonya Cheng Zhu dengan membawa Liuli Guoguo pergi sembahyang ke kuil, tapi tidak disangka tiba-tiba datanglah sekelompok pengambil jiwa.

Para pengambil jiwa menyalakan api, lalu membakar kuil itu, karena kedua pelayan dari awal menjaga di depan kuil jadi mereka dengan mudah bisa selamat. Tapi, nyonya Cheng Zhu dan Liuli Guoguo yang masih ada di dalam kuil terkurung di dalam kobaran api karena kebakaran ini.

Ibu Liuli Guoguo merasa tidak ada harapan untuk menyelamatkan diri, akhirnya dia berusaha sekuat tenaga melempar Liuli Guoguo keluar kuil, sehingga membuat seluruh tubuh Liuli Guoguo menjadi hitam kusam dan berantakan. Selain itu, rambutnya juga jadi seperti kandang ayam.

Liuli Guoguo tidak akan bisa hidup sampai sekarang jika bukan karena kedua pelayan yang menghentikan Liuli Guoguo saat Liuli Guoguo bersikeras mau berlari ke kobaran api untuk menyelamatkan ibunya.

Kemudian, kedua pelayan itu mengira bahwa Nyonyanya telah meninggal dalam kobaran itu, tapi tidak disangka, sekelompok pengambil jiwa itu masuk ke kuil, kemudian mereka membawa pergi nyonya mereka. Mereka pergi sambil berkata, "Jika ingin menyelamatkan nyawanya, berikan seribu koin emas!"

Maksud para pengambil jiwa adalah meminta agar Tuan Cheng Zhu membawa seribu koin emas untuk menebus istrinya.

Liuli Guoguo dan kedua pelayan yang mendengar itu langsung bergegas kembali ke kediaman Cheng Zhu dan meminta Tuan Cheng Zhu memberikan koin emas kepadanya untuk menebus ibunya.

Tapi, tidak peduli Liuli Guoguo ribut atau menangis seperti apapun dan kedua pelayan memohon-mohon dengan melasnya, tetap saja Tuan Cheng Zhu tidak memberikan uang itu.

Tidak tahan melihat Liuli Guoguo yang tidak berhenti menangis dan ribut akhirnya Tuan Cheng Zhu mempnyai ide untuk meminta Liuli Guoguo berlutut sambil mengangkat ember.

Lalu, Tuan Cheng Zhu mengatakan bahwa jika Liuli Guoguo berhasil dalam waktu terbakar habisnya 3 dupa dan dia tetap bisa berlutut sambil menenteng ember berisi air panas, maka Tuan Cheng Zhu akan memberikan uang itu.

Padahal, semua orang yang melihat itu tahu, bahwa itu hanya alasan ayah Liuli Guoguo untuk membuat Liuli Guoguo berhenti ribut dan menangis lagi.

Daripada mengatakan ini adalah persyaratan untuk Liuli Guoguo menyelamatkan ibunya. Namun, pada kenyataannya, ini adalah cara lain untuk menghukum Liuli Guoguo berlutut.

Xuanyuan Pofan hatinya mulai kesal, dalam pikirannya penuh asap setelah mendengar semua kejadian itu dari pengawal. Dia tidak menyangka Liuli Guoguo mendapat perlakuan ayahnya sedemikian rupa. Dalam hati Xuanyuan Pofan berkata, Tidak! Aku tidak bisa menahannya lagi!

"Liuli Fu! beraninya kamu!" kata Xuanyuan Pofan sambil menendang Liuli Fu yang ada di depan pintu. Liuli Fu terlempar terbang ke udara, lalu dia terjatuh di halaman. Setelah itu, munculah darah dari mulutnya, hampir saja dia kehilangan setengah nyawanya.

Liuli Fu sudah menjadi wali kota selama tiga belas tahun, walaupun pemerintahannya tidak terlalu bagus, tapi dia tidak pernah melakukan kesalahan besar apapun. Dia tidak pernah melakukan tindak korupsi ataupun melanggar hukum, juga tidak pernah menerima suap. Akan tetapi, kesalahan yang dilakukannya adalah dia tidak memperlakukan anak keenamnya Liuli Guoguo dengan baik. Bahkan, dia melukai nona kecil Xuanyuan Pofan.

Jika bukan karena Liuli Fu ayah dari Liuli Guoguo, mungkin Xuanyuan Pofan akan membunuhnya. Xuanyuan Pofan menyematkan jubahnya, lalu berkata dengan dinginnya, "Mulai hari ini wali Kota Kota Ye sakit parah dan tidak bisa apa-apa, Aku Raja di sini memerintahkan secara khusus, Liuli Tian untuk meneruskan posisi menjadi wali kota Kota Ye ini!"

"Em?" tutur Liuli Tian, dia yang masih berada di dalam kamar yang sedang ditangani lukanya oleh tabib seketika terkejut, wajahnya penuh dengan kebingungan.

"Hah, ada apa ini?" tanya Liuli Tian.

Pengawal yang melihat Liuli Tian diam tercengah seperti orang bodoh karena terkejut, mereka langsung melirik dan mengingatkan ke Liuli Tian, "Pangeran Liuli Tian, kenapa tidak segera berterima kasih kepada Raja Huayou?"

"Hah? Oh...!" kata Liuli Tian sambil membelalak, kedua matanya masih tidak mempercayai, dia berjalan berhati-hati keluar kamar lalu berlutut dan berterima kasih kepada Xuanyuan Pofan, "Ham... Hamba berterima kasih banyak kepada Raja Huayou!" tutur Liuli Tian, selesai mengucapkannya, dia menggenggam dengan erat sambil mengepalkan tangan.

Semua kesakitan yang dialami Liuli Tian selama bertahun-tahun ini akhirnya akan berakhir, dia akhirnya memiliki kemampuan untuk melindungi dengan baik ibu dan adiknya.

Liuli Tian mengira dia adalah anak lelaki tertua di keluarganya, tapi tidak menyangka ketika dia berumur tiga tahun, tepat setelah ayahnya Liuli Fu menjabat sebagai wali kota, Ayahnya malah menjadikan Hong Mudan sebagai seorang wanita penghibur nomor satu di rumah bordir Nayi. Ayahnya menjadikan Hong Mudan sebagai selirnya.

Hong Mudan membawa seorang anak yang lebih tua darinya dua tahun masuk ke kediaman Cheng Zhu. Setelah itu, dia baru tahu bahwa anak yang umurnya lebih tua darinya dua tahun itu, sebenarnya adalah anak kandung ayahnya.