webnovel

Kakak Po, Aku Mohon...

Redakteur: Wave Literature

Ekspresi bercanda Xuanyuan Pofan dalam sekejap berubah serius. Dia mengerutkan kening dan menaikkan alisnya yang indah, kemudian bergegas mengeluarkan kain hitam besar dari ruang sihirnya dan mengenakan kain hitam itu ke tubuh Liuli Guoguo. Apalagi, dipakaikannya dari atas kepala sampai ke ujung jari kaki.

Lalu, Xuanyuan Pofan mengeluarkan tenaga dalamnya untuk mempercepat rambut hitam dan panjang Liuli Guoguo segera kering. Namun, ketika mengeringkan rambut Liuli Guoguo, keningnya masih saja mengerut dengan serius. Karena terlalu lalai tadi, jadi dia tidak memperhatikan kalau rambut gadis kecilnya yang panjang itu masih basah.

Mata anggur Liuli Guoguo yang besar berkedip lagi dan lagi, lalu berkedip lagi dan lagi. Dia hanya bisa menepuk keningnya sendiri ketika melihat ini. Kakak Po, aku hanya bersin biasa, batinnya. Saat berpikir seperti ini, tiba-tiba dia bersin lagi, bahkan dia tidak bisa menahan bersin tersebut.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com