Di tengah kebingungan Pao Baobao, Xuanyuan Pofan kini telah membuka tirai bebatuan di pintu kamar, lalu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan. Hah?! Bagaimana ini, Raja, Raja Huayou sudah datang! Huwaaahhhh! batinnya.
Pao Baobao dengan cepat memegang dadanya sendiri, lalu menaruh bungkusan wangi-wangian di hidungnya. Sebab, dia takut kalau dirinya pingsan lagi karena terlalu bersemangat. "Hormat hamba bertemu Raja Huayou, Raja Huayou selamat pagi! Raja Huayou selamat pagi!" katanya.
Pao Boabo terlihat berlutut dan bersujud saat memberi hormat kepada Raja Huayou. Satu tangan kecilnya menempel di lantai dan satu tangannya yang lain memegang bungkusan wangi-wangian dan menaruhnya di ujung hidungnya. Pemandangan itu tampak cukup lucu.
"Kamu adalah sahabat Liuli Guoguo. Kedepannya tidak perlu memanggil dirimu sendiri dengan sebutan hamba. Juga tidak perlu memberi hormat padaku, bangunlah!" kata Xuanyuan Pofan kepada gadis kecil yang berlutut di lantai.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com