webnovel

Aku Pergi Mencari Kakak Po (2)

Redakteur: Wave Literature

Liuli Guoguo berlari kencang dengan memeluk bantal kelincinya, baju tidur warna merah mudanya tampak berhembus tertiup angin. Dia benar-benar takut kalau Cui Le akan menggendongnya kembali ke kamar, karena dia sangat ingin pergi mencari Kakak Ponya.

***

Setetelah Xuanyuan Pofan seharian mengajari Liuli Tian mengenai jurus dan ilmu penangkap jiwa, serta sekalian bertanya mengenai hobi dan kebiasaan Liuli Guoguo. Dia pun kembali ke bangunan Chen Yin, yaitu kamarnya sendiri. Dia benar-benar ingin segera beristirahat, dia pun berjalan ke arah ranjang tempat tidurnya sambil melepas jubah yang dikenakannya, dan bersiap untuk menggantinya dengan baju tidur.

Tiba-tiba, hidung Xuanyuan Pofan mencium sesuatu, dan telinganya mendengar ada sebuah bunyi. Ketajaman indera yang dimilikinya itu, bisa sampai merasakan hawa dan aura yang ada di luar kamarnya. Aroma wangi yang sangat tajam, dan bunyi itu berasal dari ranjang tempat tidurnya.

"Siapa?" tanya Xuanyuan Pofan sambil mengerutkan keningnya, lalu dia pun berjalan mendekati ranjangnya. Namun, dia hanya melihat ada gundukan di selimut birunya, kemudian tiba-tiba muncullah kepala wanita keluar dari dalam selimut.

"Tuan..." kata Liuli Fangfang sambil mengeluarkan kepalanya dari selimut, lalu memanggil Xuanyuan Pofan dengan manja.

Kening Xuanyuan Pofan semakin mengkerut, "Keluar dari sini." bentaknya. Dia tidak mengenal wanita yang ada di dalam ranjang itu, dan dia juga tidak tertarik untuk tahu itu siapa. Dia berpikir kalau ini tidak mungkin perintah dari Liuli Tian, karena Liuli Tian tidak akan memerintahkan hal bodoh seperti mengirim wanita ke kamar seperti ini.

Tapi Xuanyuan Pofan sangat tidak menyangka, kalau di Kediaman Cheng Zhu ini bisa ada wanita yang seperti ini, yaitu berinisiatif sendiri untuk menggoda pria di ranjang.

"Ya ampuuun, Tuan jangan terlalu kejam begitu, nama hamba Liuli Fangfang. Apa Tuan tidak mengenal hamba? Hamba ini Nona muda keempat di sini." kata Liuli Fangfang sambil menarik selimut semakin ke bawah, untuk memperlihatkan pundaknya yang berkilau lembut dan tidak tertutup busana.

Liuli Fangfang menghabiskan waktu yang sangat lama untuk merendam tubuhnya di bak kayu yang ditaburi aroma parfum yang sangat wangi, dia merendam dirinya sampai tubuhnya juga ikut wangi. Lalu, barulah dia pergi masuk ke ranjang Raja Huayou dan membuat Raja Huayou tergoda olehnya.

"Hamba… hamba datang ke sini untuk menghangatkan tubuh Tuan..." kata Liuli Fangfang dengan genit. Namun, belum sampai dia menyelesaikan kata-kata penggodanya, tiba-tiba Xuanyuan Pofan sudah menggunakan ilmu dalamnya untuk melemparnya terbang keluar dari kamarnya, "Tuan… hamba… Hen? Tuan apa yang kamu lakukan, kamu, kamu, huwaaahhh..."

***

Tap tap tap...

Liluli Guoguo masuk ke dalam bangunan Chen Yin, setelah itu dia melihat sebuah pemandangan kakak keempatnya Liuli Fangfang yang jahat itu terbang keluar dari sebuah kamar. Dia telanjang bulat dan tidak memakai apa-apa, benar-benar sangat menyakiti mata.

Liuli Fangfang yang terbang keluar dari kamar dengan segera menutup kedua bakpao bulat di dadanya itu dengan tangannya. Dia pun juga langsung menarik selimut, dia tidak ingin mendapat kesalahan telanjang bulat dan dilihat oleh orang lain. Wajahnya pun memerah seperti pantat monyet, dia pun segera menutup tubuhnya dan menggulung diri dengan selimut. 

Setan! Huwaahhh huwaahhhh huwahhhh!!! batin Liuli Fangfang yang ingin sekali menangis.

Para pengawal penjaga pintu tampak diam saja, kedua mata mereka sekarang sedang melihat ke arah langit, Kita tidak melihat apa-apa! Tidak melihat apa-apa kok! batin mereka.

Xuanyuan Pofan pun memakai kembali jubahnya sambil mengelus keningnya, dia tidak bisa berkata apa-apa. Ketika dia bersiap keluar mencari kamar yang lain untuk istirahat, dia mendengar ada suara serak seseorang yang terdengar lembut.

"Kakak… Po! Apa kamu… Sudahhh tidurrr?" tanya Liuli Guoguo sambil memeluk bantal kelincinya sedang berdiri di pintu bangunan Chen Yin. Mulutnya tampak terbuka dan tertutup ketika meneriakkan satu persatu kata. Dia hanya tahu, kalau kakaknya Liuli Tian sudah mengatur kamar Kakak Po di bangunan Chen Yin. Tapi, dia tidak tahu kamar mana yang ditempati oleh kakak Po, jadi dia terpaksa berteriak.

Cui Le yang mengejar Liuli Guoguo tampak memegangi keningnya, Nona, kamu harus bisa tahan, tahan, tahan! batinnya. Dia agak sungkan ketika mengakui gadis kecil yang berteriak itu adalah Nonanya.

Xuanyuan Pofan terlihat tersenyum, dia pun langsung keluar dari kamarnya, "Liuli Guoguo?" panggilnya.

Mata Liuli Guoguo langsung berbinar-binar ketika melihat Xuanyuan Pofan yang keluar dari kamar, "Kakak Po..." teriaknya.

Liuli Guoguo pun langsung memegang erat bantal kelinci yang ada di tangan lembutnya. Lalu, dia membuka lebar kedua tangannya sambil mengenakan sepatu kecilnya, kemudian dia langsung berlari ke arah Xuanyuan Pofan.

Xuanyuan Pofan yang melihat Liuli Guoguo berlari ke arahnya, dia pun juga langsung berlari maju ke Liuli Guoguo karena khawatir kalau Liuli Guoguo terjatuh karena berlari seperti itu.