"Paprika Hijau!"
"Kentang!"
"Bawang!"
"Ayam Kampung!"
Pada saat ini, para petani sayur yang merangkap menjadi penjual, satu persatu memikul dagangan dan terus berteriak ke arah asrama.
Lie Nieduo gemuk mendengar suara ini, matanya dalam sekejap langsung memancarkan cahaya kuning ketika melihat para petani sayur. Dia sama sekali tidak sabar menunggu penjual sayur itu berjalan memikul barang dagangannya ke pintu gerbang asrama Taohua. Sehingga dia langsung berdiri, lalu berlari ke petani sayur itu.
Liuli Guoguo tercengang. Wow cepat sekali! batinnya. Dia melihat punggung Lie Nieduo yang berlari buru-buru untuk membeli bahan makanan. Tiba-tiba muncul inspirasi di dalam pikirannya. Jadi dia langsung melompat, lalu berdiri dari tangga pintu depan gerbang asrama Taohua.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com