Ratu mengerutkan keningnya ketika memikirkan ini semua. Awalnya dia ingin membujuk dan berusaha menenangkan putra kesayangannya yang sedang emosi itu. Tapi sekarang, begitu membuka mulut, dia malah hendak menegur menantu kesayangannya itu. "Liuli Guoguo, ucapanmu ini..."
Namun, ketika Ratu belum sempat menyelesaikan ucapannya, dia sama sekali tidak menyangka kalau putra kedelapannya yang berdiri di depan menantu kesayangannya itu. Tiba-tiba ekspresi wajahnya langsung berubah. Bahkan suaranya, nada bicaranya, semuanya berubah. Seolah berubah jadi orang lain.
"Mbek mbek mbek! Yeah, si persik madu, akhirnya kamu mau bicara lagi denganku si domba kecil ini. Apalagi, begitu bicara langsung bicara sebanyak ini. Mbek mbek mbek! Apa kamu dengar, si domba kecil sudah berteriak tiga kali karena terlalu bahagia!"
Ratu yang belum sempat menyelesaikan ucapannya, langsung memasukkan lagi kata-kata tegurannya itu ke dalam perutnya. Bahaya sekali, batinnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com