Aku dan Jena kini berada di ruang utama dalam rumah. Kami berdiri dengan kepala menunduk di hadapan kakek Mahad dan bibi Dahan. Rasanya aku dan Jena lebih mirip seperti cucu dan keponakan yang dititipkan pada mereka kemudian ketahuan sedang berbuat nakal.
"Apa yang kalian lakukan disana?" tanya kakek Mahad dengan suara berat yang kalau pertama kali dengar pasti agak terdengar mengerikan.
Aku menoleh pada Jena yang masih menunduk dan diam. Aku bingung karena tidak menyangka ini akan ketahuan secepat ini sehingga aku tidak mempersiapkan jawabannya.
"Sebenarnya kakek ini siapa?" Bukannya menjawab pertanyaan, Jena malah membuat pertanyaan kembali. Ini gawat karena kulihat wajah kakek Mahad mulai berubah.
"Apa maksud pertanyaan kamu?" tanyanya dengan pandangan penuh menyelidik pada Jena.
Jena kemudian mengeluarkan toples yang sedari tadi dipeluknya di dalam jaketnya. Ia kemudian meletakan toples itu ke meja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com