Ketika Pang Hao melihat Lin Dong rupanya menganggukkan kepala, sorot terkejut jelas terpancar dari matanya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau pemuda itu bakal langsung setuju.
"Ha ha, Dik Lin Dong benar-benar seseorang yang memahami tujuan utamanya."
Namun, raut terkejut itu segera lenyap dan digantikan dengan senyuman di wajah Pang Hao. Meskipun demikian, tak peduli bagaimana cara siapapun melihatnya, senyuman itu seakan dipenuhi dengan aura dingin dan jahat.
Tapi, Lin Dong malah mengabaikannya. Dia hanya tersenyum pada Pang Hao dan menjawab, "Kalau demikian, aku perlu meminta Kak Pang Hao untuk mengaktifkan array-nya."
Pang Hao tersenyum simpul. Dengan lambaian tangannya, cahaya menyilaukan menyeruak dari piring bercahaya di tangannya. Sesaat kemudian, sinar-sinar cahaya itu mulai saling-silang di udara. Siapapun dapat samar-samar melihat array berukuran raksasa terbentuk di sana. Tapi hanya siluetnya yang terlihat, dan sisanya belum sempurna.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com