webnovel

IDMPO Cerita Asal Mula Huruf Hanacaraka

Teenager
Laufend · 5.1K Ansichten
  • 1 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • N/A
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Hallo selamat Datang di IDMPO, Website TERBAIK dan Terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, dan Berbagai Game Lainnya,

Tags
10 tags
Chapter 1Sinopsis Cerita Rakyat Asal Mula Huruf Jawa Hanacaraka, Lambang Kesetiaan 2 Abdi Aji Saka

Hanacaraka adalah sebuah sebutuan aksara jawa yang memiliki bentuk yang sangat unik. pembuatan aksara tersebut mengandung banyak kisah yang di ceritakan secara turun-temurun atau cerita rakyat yang masih di yakini dan diajarkan oleh masyarakat hingga saat ini.

Seperti apa cerita Masyarakat dibalik pembuatan Aksara tersebut, simak kisah dibawah ini.

Pada jaman dahulu ada sebuah kerajaan yang bernama Medhangkamulan dan kerajaan itu di pimpin oleh sang raja pemakan manusia yang memaksa manusia memberikan upeti berupa manusia, dan Raja Itu Bernama Prabu Dewata Cengkar.

Kabar kebengisan Prabu Dewata Cengkar kemudian didengar oleh seorang pengembara bernama Aji Saka. Pengembara itu kemudian melakukan perjalanan bersama dua abdi setianya bernama Dora dan Sembada menuju Kerajaan Medhangkamulan untuk menghentikan aksi Prabu Dewata Cengkar.

Selain itu, perjalanan pengembara dari Tanah Hindustan tersebut juga bertujuan untuk menyebarkan pengetahuan yang dimiliki kepada para penduduk di Pulau Jawa. Mereka berkeliling dari satu daerah ke daerah lainnya. Suatu hari, setelah Aji Saka cukup lama berkeliling sambil mengajarkan ilmunya, ia mulai merasa capek. Oleh karenanya, ia memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu di Gunung Kendeng sebelum melanjutkan perjalanan ke Kerajaan Medhangkamulan.

"Paman Sembada dan Paman Dora, sebaiknya kita beristirahat di sini terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan sampai rasa capek ini hilang." kata Aji Saka kepada dua abdinya itu.Dan ketika perjalanan itu akan dilanjutkan, Aji Saka mengutus Sembada untuk tetap tinggal di tempat itu sambil merawat keris milik Aji Saka, sementara Dora diutus untuk tetap ikut sampai tempat tujuan. Pengembara itu juga mengatakan kepada Sembada bahwa kelak keris sakti itu akan diminta kembali jika dibutuhkan, dan Sembada dilarang untuk menyerahkannya kepada siapa pun kecuali kepada Aji Saka.

"Jangan pergi ke mana-mana, dan jika ada yang memintanya, kalau bukan aku jangan diserahkan," kata Aji Saka sebelum pergi.

Perintah itu kemudian dipatuhi oleh Sembada.

Pada akhirnya, sampailah Aji Saka dan Dora di batas Kerajaan Medhangkamulan. Ia kemudian bertemu dengan lelaki tua dan bertanya kepada lelaki tua itu apakah benar tanah yang diinjaknya kini sudah masuk wilayah kerajaan itu.

Lelaki tua itu yang ternyata adalah Sang Patih kemudian membenarkannya, lalu ia bertanya kepada Aji Saja apa tujuan mereka datang ke tempat itu. "Aku ingin melihat keindahan wilayah ini dan mengabdi kepada Prabu," katanya.

Mendengar jawaban itu, Sang Patih memperingatkan agar niat itu segera dibatalkan jika ingin nyawa mereka selamat."Jangan, rakyat yang ada di sini banyak yang mengungsi, sebab Sang Prabu suka makan daging manusia," katanya.

Mendengar perkataan Sang Patih, Aji Saja nampak tak gentar, bahkan ia juga mengatakan bahwa kalau pada akhirnya ia selamat dari cengkraman Sang Prabu, ia minta hadiah tanah yang luasnya sama dengan luas ikat kepala yang sedang ia gunakan.

Saat Aji Saka sudah berhasil memasuki istana, pada waktu makan malam ia merubah dirinya menjadi anak kecil rupawan yang gemuk, yang memancing Sang Prabu untuk menimang dan memakan anak itu. Tapi, ketika Sang Prabu hendak menggigitnya, dengan cepat Aji Saka berhasil merobek bibir Sang Prabu sampai Sang Prabu meninggal dunia.

Ketika pengembara itu telah berubah ke bentuk semula, ia menemui Sang Patih untuk meminta tanah lantaran telah berhasil selamat dari cengkraman Sang Prabu. Ikat kepalanya kemudian ia lepas dan ia bentangkan. Sontak seluruh wilayah negeri Medhangkamulan kemudian tertutupi oleh ikat kepalda itu. Itu berarti wilayah tersebut sudah dikuasai oleh Aji Saka.

Sejak saat itu Aji Saka dikenal sebagai raja yang baik di Kerajaan Medhangkamulan.

Suatu hari, Aji Saka meminta Dora untuk mengambil kerisnya di Sembada sekaligus mengajaknya tinggal di Kerajaan Medhangkamulan.

"Jangan kembali, kecuali kamu berhasil membawa kerisnya," pesan Aji Saka kepada Dora.Kemudian Dora melaksanakan perintah tersebut. Sesampainya di tempat Sembada, mereka berdua kemudian saling menceritakan keadaan masing-masing. Dan ketika Dora menyampaikan tujuan kedatangannya, Sembada menolak menyerahkan keris itu apalagi ikut bersama Dora.

"Dulu beliau mengatakan bahwa aku dilarang meninggalkan tempat ini dan hanya boleh menyerahkan keris ini secara langsung ke tangannya," kata Sembada.

Karena Sembada dan Dora sama-sama patuh kepada perintah Aji Saka, mereka berdua ujung-ujungnya terlibat perkelahian. Akhirnya, Sembada dan Dora yang sama-sama sakti itu sama-sama meninggal dunia.

Ketika kedua abdinya tidak kunjung kembali, Prabu Aji Saka yang cemas kemudian memutuskan untuk menyusul mereka. Sesampainya di tempat itu, ia sangat bersedih mengetahui Sembada dan Dora meninggal dunia.

Prabu Aji Saka yang menyesal dan kecewa atas peristiwa itu lalu mengenang kesetiaan dua abdinya dengan cara menciptakan susunan huruf berikut ini

ha, na, ca. ra, ka (ada dua utusan)

da, ta, sa, wa, Ia (mereka bertengkar)

pa, da, ja, ya, nya (sama saktinya)

ma, ga, ba, ta, nga (keduanya menjadi mayat)

(Ada dua orang utusan. Mereka terlibat dalam pertengkaran. Mereka sama-sama sakti. Akhirnya .

keduanya mati).

Das könnte Ihnen auch gefallen

all the things we lost

"Who are they?" I asked Sarah as the bikers got closer. "Bad news," she whispers, she looked at Tyler and James, who was already walking towards us in a hurry. "Get in the car," she warns. I almost did, but when I saw the look of fright in her eye I didn't move. I felt hands around my naked waist, I knew it was Tyler. He pulls me tightly against his chest, I could feel the heat coming from his body. "Get in your car and drive off. Don't say a word" he whispers into my ear. "Why?" why did they want me to leave? "Just fucking do it Bella!" he says angrily pushing me forward, I bumped into another hard chest. But this time I could smell cheap beer and sweat. I look up and saw a tattooed face with a nose ring. Taking a step back slowly when he showed me his yellow teeth. "Well, aren't you a pretty thing!" He laughs out, the others agreeing with him. "What's a pretty thing like you doing here?" I didn't reply, I didn't like the way they were watching me. I felt Tyler's hard hands on my shoulder, his grip was hard enough to make me wince. He pulled me up against his chest as if trying to shield me away. I look around the now deserted desert, everyone seems to have disappeared. It was just James, Jada, Sarah, Nelson and Tyler. They were all standing next to us. "Boy! We've been looking for you" they yelled at Tyler. He didn't look affected by them, in fact, I think they knew each other. Why would Tyler be hanging out with guys like this? "I see you got your self a new pretty bird" one chuckles pointing at Tyler's arm that was around my waist. "What are you doing here Stone" he growls at the guy that just spoke. "It seems you've forgotten you owe us money" the guy name Stone growls at Tyler. Does he owe their money? Why? "We made a deal, you said on the 7th" Tyler say, today was the 5th. "Well, you see our boss change his mind" Stone laughs casually. "I don't have that kind of money on me Stone" Tyler was breathing hard now. I knew something bad was about to happen, I just wasn't sure what. "Then we have a problem boy," Stone pulls out a gun and point it directly at me. I freeze tears forming in my eyes, I stare at the gun, not moving. I held Tyler's hands tighter, trying my best not to move. "She's got nothing to do with this" Tyler steps forward blocking me from the gun. I felt him reaching behind his back slowly. "Your gonna have to pay Son and that one looks like she's worth 50 grand" He owns them 50 thousand dollars! I wanted to yell. How did that happen? Doesn't he know people like this can kill you for that? "Come back on the 7th and you will have your money" James steps forward. Oh god, this boys looked like they did this daily. What the hell was I doing here, I should be with my friends getting wasted not stuck in the middle of what looked like a gang War. "Just give us the girl and will be on our merry way" "Not gonna happened," before I could blink Tyler pulled out a gun from his back making my eye wide. HE HAD A FUCKING GUN!! Oh my god, this is not going to be good. Does he carry that with him all the time? If he does how comes I've never felt it. "Be a smart boy, there are three of you and six of us. If you give us the girl will let you keep the other two" Stone says referring to Sarah and Jada. "We just want one!" another biker yells making me jump. "None of them are going with you" Tyler stood his ground, pointing his gun directly at Stone. "Fine," Stone spat on the floor and the other men behind him pulled out their guns some had long knives instead. "James gets Bella out of here," Tyler whispers deadly not taking his eyes off Stone. Bella Thomson, the queen bee. This was her senior year, she already planned everything-homecoming queen, Harvard. Tyler Carter isn't like every other typical 18 years old. Living in the wrong neighbourhood all his life and after losing his mother age of 15, never knowing who his dad was. He is known as the best fighter on the north side.

cluelessgixl · Teenager
4.8
38 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beeindruckend! Sie wären der erste Rezensent, wenn Sie Ihre Rezensionen jetzt hinterlassen!

UNTERSTÜTZEN

empty img

Demnächst