"Apa yang terjadi?"
Merasa ada yang aneh, Alan tetap menuruti perkataan Vier dan Axel. Dia menduduki tempat yang tadinya ia tinggalkan. Raut wajahnya yang penuh dengan kebingungan itu menatap ke arah Axel, Liam, dan Vier penuh dengan tanya.
"Yah, wajar saja kau tidak menyadarinya. Kau lebih fokus melihat Arena 1 ketimbang menatap [Hunter] yang di sana penuh dengan tatapan membunuhnya." Axel mencerocos. Menunjuk ke salah satu [Hunter] yang sedang berdiri di balkon sambil menatap tajam ke arah tempat para [Hunter] pemula yang terbanyak berdiri.
Mendengar ucapannya, Alan mengernyitkan keningnya. Tampak dengan jelas raut wajahnya semakin tidak mengerti. Alhasil, dia memalingkan wajahnya untuk melihat [Hunter] yang dikatakan oleh Axel tadi.
"Kenapa mereka tetap diam ketika melihat [False] muncul di tengah-tengah arena?" Alan tidak mengerti jalan pikiran para [Hunter] resmi tersebut. Dia sampai mengurut keningnya karena berkedut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com