Tiga tahun berlalu begitu saja dalam waktu yang sangat singkat, di mana banyak hal yang terjadi selama ini. Meskipun, akibat dari overpowernya seorang Heroic Spirit asal Rounds Table. Jadi, semuanya benar-benar begitu monoton dan kurang menarik.
(A/N : Meskipun, alasan sebenarnya, karena author terlalu malas buat menulis arc prolog yang panjang dan belibet ehe~)
Bangun pagi.
Sarapan.
Pergi berburu Demon sampai siang.
Makan Siang.
Pergi Berburu Demon lagi sampai sore menjelang malam, alias Magrib.
Makan dulu buat isi tenang.
Balik berburu Demons lagi sampai tengah malam.
Pulang ke rumah buat tidur.
Repeat.
Kira-kira, itulah gambaran hidup dari Arthur Moriarty selama tiga tahun belakangan ini. Sampai pada tingkat di mana, orang-orang mulai menyebutnya "Berserker".
Lagi pula, meskipun Demon begitu di benci. Tapi, tidak pernah ada orang yang seperti Arthur ini. Memburu mereka secara konsisten dan benar-benar seperti berburu, secara terus-menerus.
Bagian terburuknya lagi, tanpa ISTIRAHAT. Atau simpelnya sih...
... KAGA PERNAH AMBIL LIBUR SAMA SEKALI.
"Aku tidak tau apa yang terjadi antara Demon dan kamu di masa lalu. Tapi setidaknya, cobalah istirahat selama beberapa hari." Orang yang berbicara ini adalah salah satu psikolog yang bekerja di Organsasi Pemburu Iblis ini.
Namanya Karen.
Ngomong-ngomong, karena Demon lahir dari manusia. Lebih tepatnya lagi, mereka yang kehilangan diri mereka dalam emosi seperti; pemuasan diri, atau bisa di bilang, sudah tidak punya tujuan hidup.
Jadi, setiap kali abis bertarung dengan Demon. Setiap pemburu diwajibkan untuk pergi ke klinik untuk memeriksa psikologis mereka.
Sebenarnya sih, hal ini dilakukan karena adanya paparan dari para Demon yang dapat menginfeksi seseorang. Hal ini memiliki kemungkinan untuk menyebabkan orang itu berubah juga menjadi Demon.
Ciri-ciri dari hal ini bisa terlihat dari psikologis mereka.
Itulah kenapa, para Psikolog dengan kemampuan Spirit Whisper dipekerjakan oleh Organisasi ini untuk mencegah hal itu terjadi. Atau lebih tepatnya sih, mereka berguna untuk menenangkan pikiran dan meredakan kekacauan, berkat kemampuan yang mereka miliki.
"Entah kenapa aku selalu merasa kemampuan Spirit Whisperku tidak bekerja terhadapmu." Meskipun dia mengatakan hal itu dengan bercanda, tapi karena ada fakta mengenai Skill tertentu yang dimiliki olehnya, menyebabkan sedikit kedutan muncul di mata miliknya.
Jika saja bukan karena kebiasaan Tristan asli yang menurun pada dirinya, untuk selalu menutup matanya rapat-rapat kapan pun dan di mana pun. Hal ini sampai pada tingkat di mana orang-orang mulai salah paham, mengenai dirinya yang kehilangan kedua penglihatannya akibat bertarung dengan para Demon.
"Lelucon yang lucu." Meskipun tersenyum kecil, tapi nada melankolis yang dimiliki oleh Arthur malah menyebabkan Karen salah paham dan berakhir meminta maaf; "Maaf, sepertinya aku mengatakan sesuatu hal yang salah."
"Jangan khawatir. Itu memang lelucon yang lucu. Sayangnya..." Arthur tampak mulai mengalihkan pandangannya ke arah bulan yang menggantung di atas langit, "... Aku sudah memutuskan untuk berhenti terlibat lebih jauh dengan emosi semacam ini. Lagi pula, tujuanku sekarang hanyalah memusnahkan semua Demon yang ada di Dunia." 'Dan sesegera mungkin pergi dari tempat menyebalkan ini.'
Jangan tanya kenapa bagian terakhir tidak dikatakan dengan lantang. Mengingat, semua orang menganggapnya berasal dari Planet ini. Jadi, bakal aneh kalau secara tiba-tiba dirinya mengatakan hal tersebut.
Mungkin, karena merasa tidak enak terhadapnya, jadi Karen memutuskan untuk mengganti topik pembicaraan.
"Ngomong-ngomong, selamat atas kenaikan pangkatmu. Tanpa di duga, kamu sudah jadi Pemburu peringkat Silver sekarang. Padahal, baru kemarin kamu masih seorang Rookie yang baru bergabung dengan organisasi."
"Kamu benar sekali. Waktu sepertinya terasa berlalu dengan begitu cepat." Senyum milik Arthur kemudian sedikit berubah jadi nakal di saat dirinya melanjutkan kata-katanya, "Padahal, seperti baru kemarin kamu menganggapku sebagai perempuan dan main seenaknya masuk ke kamar mandiku pas aku lagi mandi."
Tentu saja, hal tersebut menyebabkan wajah dari Karen memerah dan segera melempar catatan yang ada di meja di dekatnya ke arah Arthur sambil berteriak; "Sudah aku bilang itu tidak di sengaja! Lagi pula, mana ada orang yang tau kamu itu laki-laki!"
Salah satu permasalahan yang baru di sadari oleh Arthur setelah bertemu dengan Psikolog ini, yang sekarang sudah jadi psikolog pribadinya, adalah mengenai fakta bahwa penampilannya benar-benar sangat menawan sekali, dalam arti yang lebih feminim.
'Padahal aku ingat Tristan itu tampan, bukan cantik. Tapi kenapa...'
Bahkan sampai sekarang, dia masih tidak terima dengan hal tersebut. Karena berkatnya, Arthur jadi harus mengalami begitu banyak masalah yang merepotkan yang berhubungan dengan para Pria.
Setelah berbicara singkat dengan Karen, Arthur memutuskan untuk berpisah dengannya dan kembali pulang, hanya untuk beristirahat saja. Sekalian bersiap, untuk perburuan lain di keesokan harinya.
...
Rumah yang ditempati oleh Arthur sebenarnya sangatlah sederhana. Alias, tempatnya tidak lebih dari apartemen biasa, yang beneran biasa sekali. Sebab, tidak ada hal-hal mewah di sana.
Ruangannya pun cukup simpel, hanya terdiri dari dua kamar tidur (satunya dijadiin gudang sama dia), ruang tamu, kamar mandi, dapur yang nyatu sama ruang tamu, plus balkon kecil yang bisa di akses melalui ruang tamu.
[Syarat : Bunuh 18.827.252/100.000.000 Demon & Jadi Pemburu peringkat Gold]
"Baru sekitar 18 Jutaan ya..." Melihat angka tersebut, senyum kecil tumbuh di wajahnya. Karena, setidaknya perburuan selama tiga tahun ini membawa hasil yang sangat positif.
'Jika aku melanjutkannya, paling tidak butuh sekitar hampir satu dekade untuk menyelesaikannya.'
Meskipun hal tersebut memang bisa terbilang sangatlah lama. Tapi paling tidak, masih ada harapan. Plus, angka itu bahkan tidak menyentuh ratusan, yang benar-benar di syukurin olehnya.
Lagi pula, meminta seorang remaja SMA yang bahkan belum pernah membunuh seekor ayam untuk memburu seratus juta monster? Orang paling bodoh pun tau, kalau mustahil hal tersebut bisa terselesaikan.
Jujur saja, kalau bukan karena penyatuannya dengan Heroic Spirit [Tristan|Archer], kemungkinan besar hingga sekarang, Arthur masih terjebak di bawah satu juta. Bahkan, ratusan ribu pun sepertinya tidak akan sampai.
Hal tersebut bukan melebih-lebihkan. Mengingat, berkat kemampuan dari senjata milik Herois Spirit ini, Arthur jadi bisa lebih mudah untuk membunuh mereka. Apalagi, setiap kali merilis True Name dari Noble Phantasmnya ini.
'Aku bahkan bisa membunuh ratusan, Tidak. Bahkan, ribuan Demon pun bisa langsung di bunuh olehku.'
Sekuat itulah kira-kira kekuatan dari Noble Phantasm dari Heroic Spirit ini yang berada di Rank A, membuatnya selalu bertanya-tanya; Kalau saja dia bisa menyatu dengan Heroic Spirit dengan Noble Phantasm Rank EX, alias tertinggi, seberapa cepat dirinya bisa menyelesaikan Misi ini?
Setiap kali memikirkannya, hal itu membuat Arthur mendapatkan mimpi indah. Hal ini sampai pada tingkat di mana, setiap pagi dia mendapatkan lebih banyak semangat untuk berburu para Demon.
Hanya saja, dalam perburuannya hari ini. Arthur tidak akan sadar, jika dirinya akan bertemu dengan seseorang yang sangat merepotkan sekali.
✽✽✽✽✽✽✽✽✽✽
Promosi Tak Tahu Malu:
Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini, pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon!! Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!
Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!
Catatan Penulis:
Yeyy!! Update kembali!!
Kenapa timeskip? karena begitulah alur fanfic ini.
Bakal ada banyak timeskip di masa depan nanti dan digantikan oleh cerita soal yang terjadi selama timeskip. Meskipun, nantinya masih bakal ada beberapa kejadian yang tidak menggunakan hal tersebut.
ALIAS, Author cuman ingin mencegah terlalu bertele-tele di awal dan pen buru-buru fokus ke tujuan utama Author, yaitu...
Membuat fanfic Sistem Bisnis di HSR!!
Ahem! Bagi kalian yang suka, bisa tinggalkan Stone kalian di sini, komen hal-hal yang perlu di tambahkan dan di perbaiki (Ini sangat diperlukan Author, jadi kalo bisa, tolong lakukanlah), dan share hal ini ke teman-teman kalian, supaya kalian ada obrolan dengan mereka dan tidak lost connetion seperti author kalo lagi ngobrol sama temen" author wkwkwkwk
Itu saja sih yang ingin author sampaikan, kalau begitu, sampai jumpa lagi nanti!
Adios!