"Aku mohon, Refa! Berhentilah untuk menangis, tidak enak dilihat oleh orang lain." Akbar kebingungan untuk menenangkan Refa. Refa terus saja terisak dengan tangisannya, dia tidak peduli dengan keadaan sekitar yang sudah mulai menyorotinya.
"Aku mohon, Refa! Kamu berhenti menangis," pinta Akbar.
Akan tetapi Refa justru semakin menjadi-jadi, dia semakin terisak dalam tangisnya.
"Kalau kamu tidak bisa diam dan berhenti, aku akan pergi dari sini," ancam Akbar.
Akhirnya Refa pun terdiam, dia berkata. "Maafkan aku, aku terbawa oleh suasana."
Mereka masih tetap di tempat yang sama, mereka juga belum beranjak pergi. Mereka justru memesan makanan mereka kembali, Refa yang tidak ingin pulang, selalu mencoba untuk membuat Akbar teringat akan masa lalunya.
"Urusanku masih banyak, Refa. Tolong kamu mengerti! Aku tidak bisa lama-lama bersamamu di sini," ucap Akbar.
"Tolong! Temani aku, sebentar saja. Setelah itu, kalau kamu sudah ingin pulang. Aku pun tidak akan melarang," ujar Refa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com