102 PENGGEREBEKAN

Kinan terbangun dari tidur. Perlahan ia membuka mata, dan mendapati Andi sedang duduk di hadapannya, menatap lama pada dirinya itu.

Semalam, Kinan mengigau, tubuhnya basah keringat, badannya juga sangat panas, hingga Andi pun menjaganya semalaman. Kinan tak lagi mengunci kamar, ia tampaknya sudah mulai memercayai Andi. Dan benar saja, pemuda itu sama sekali tak melakukan apa-apa padanya, selain menjaga. Itu saja.

Kinan barusan kembali bermimpi hal yang sama lagi, setelah beberapa waktu tak lagi diserang mimpi itu.

Anak kecil yang menarik tangannya dari tebing jurang. Tetapi kali ini tak lagi satu tangan, ada dua tangan kecil yang menariknya.

Mereka berdua tak bersuara, tak pula terlihat wajahnya. Kinan mencoba berbicara, tetapi kedua anak itu hanya diam saja, lalu menariknya untuk bermain bersama. Berkejar-kejaran di sebuah taman yang tak jauh dari jurang.

Hingga ia tersentak, saat mendengar suara dua anak lelaki itu, memanggilnya, 'Kakak.'

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

avataravatar
Nächstes Kapitel