Yamaguchi Aiko menyeruput minuman yang ia pegang dengan elegan di tangannya. Ia memandang ke luar jendela dan memperhatikan langit biru dan awan-awan putih seraya berkata dengan santai, "Kalau kukatakan semuanya adalah kebetulan, apakah kau akan percaya?"
"Ya, tentu saja. Aku akan mempercayai apapun yang kau katakan." Gu Yanran memiringkan kepalanya sambil tersenyum dan meletakkan sebuah selimut tipis di atas kakinya. "Aku hanya penasaran kenapa kau tidak memanfaatkan pengaruh Perdana Menteri untuk melebarkan bisnismu di Kerajaan Huaxia? Kau dekat dengannya, kan?"
"Yanran, kau adalah pebisnis alami." Yamaguchi Aiko meletakkan cangkirnya dan melirik raut penasaran pada wanita itu. Ia tersenyum samar. "Tapi tidak semuanya bisa diukur dengan uang."
"Tentu saja aku memahami hal itu, tapi yang kau lakukan itu…." Gu Yanran memalingkan pandangannya. Ketidaksukaannya tampak jelas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com