webnovel

Good or Bad Ending

Autor: animeiyin
LGBT+
Laufend · 17.9K Ansichten
  • 21 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Warning! Homophobic minggir !!! Cerita Dewasa 21++ Sienna, 23 tahun. Dia baru saja menyelesaikan pendidikannya dan menyandang gelar MBA di MIT, Amerika Serikat. Ponsel Sienna tiba tiba bergetar dan panggilan dari Steve, "Nona, Tuan Besar masuk ICU karena perusahaan akan bangkrut." Sienna segera bersembunyi dari adiknya, Jonathan agar dia tak mendengar pembicaraan antara Sienna dan Steve. "Aku akan segera pulang." Sienna langsung memesan tiket untuk kepulangan esok harinya. Meski adiknya sedih dia harus pergi. "Aku liburan kan mau ketemu kakak, tapi kakak malah meninggalkanku sendirian di sini." Sienna membujuknya dan mengatakan bahwa dia paling lama hanya 2 minggu di jakarta. Dia pulang. Sienna melihat Kakeknya membujur kaku di ranjang rumah sakit. Ibunya pun tak sehat. "Bagaimana kalau Jonathan kesini?" Tanya Sienna pada ibunya. "Itu bagus." Ada riak bahagia di wajah ibu. Jonathan pun tiba. ** "Hiks, Hikss, Kak Ibu kak, Ibu jangan tinggalkan Jonathan." Jonathan berteriak histeris, Sienna memeluk ibunya yang berdarah. ** "Apa-apaan berita sialan ini?" Sienna melihat berita di internet bahwa dia bertunangan dengan Dave Mckill. "Tidak boleh dengan Dave Mckill. Dia adalah penggila sex." ** "Kawin Kontrak?" Sienna akhirnya tidak bisa memilih jalan lain. Perusahaan hampir bangkrut dan hanya Dave yang bisa membantunya. Masalah Sienna tidak kunjung usai, semakin menikah dengan Dave masalah malah semakin banyak. Konflik semakin besar dan Sienna masih harus kehilangan tiap orang yang dia cintai. ** "Sienna aku sangat menyesal dengan semua yang aku lakukan, aku mohon kembalilah padaku." Pria di depan Sienna berlutut tapi Sienna tak bergeming. Hatinya terlalu sakit, lukanya terlalu besar, dan tidak bisa di obati. Sienna meninggalkan pria itu yang masih berlutut di jalan. Hujan turun dengan deras sama seperti air mata pemuda itu yang tak pernah menangis seperti itu sebelumnya. Cover : Free License From unsplash + edited by canva

Chapter 1Kabar Buruk

Namaku Sienna. Aku adalah seorang Novelis yang agak terkenal di Massachusetts, Amerika Serikat. Aku baru saja Lulus dari MIT dan mendapat gelar MBA. Aku termasuk beruntung sebab aku termasuk dalam keluarga yang cukup mapan dan terpandang.

Aku tinggal di sebuah apartemen yang cukup luas yang aku beli sendiri dari hasil usaha yang sedang aku geluti dalam beberapa tahun. Usaha ini adalah pemberian dari Kakekku dan aku membantu mengelolanya.

Di sini aku sedang bersama adik tersayangku, Jonathan. Dia sedang liburan jadi bisa menginap di apartemen. Tidak lama lagi dia pun akan lulus dari Hakley school setelah dia menyelesaikan ujian tentunya.

Drttt!

Drtt!

Drttt!

Ponsel ku bergetar, aku sengaja tidak memakai nada dering karena bagiku itu sangat berisik, aku segera mengangkatnya.

"Halo, Nona Sienna saya Steve Sekretaris Tuan Besar." Suara di seberang sana nampak sedikit bergetar, aku mendapat sedikit firasat buruk, aku pun segera berlari ke kamar. Mata Jonathan memicing, aku berbisik pada orang di telepon, "Sebentar," aku mengunci pintu dan mendapat ledekan dari Jonathan.

"Pacarmu ya, awas saja aku akan lapor pada ibu!" Teriaknya dari ruang tengah. Masih sempat-sempatnya dia memperhatikanku walau dia sedang menonton Televisi.

"Ada apa Steve, kau terlihat agak khawatir," tanyaku pada pria di seberang sana. "Nona, Tuan Besar kritis. Beliau berada di ICU, sekarang. Beliau mendapat tekanan akibat perusahaan akan bangkrut."

Jedar!!!!

Petir benar-benar menyambar di langit malam Kota Cambridge, Massachusetts. Sedikit gerimis menandakan datangnya musim dingin di sini.

Aku sangat cemas, sangat takut jika kakekku tiba-tiba meninggalkanku, air mataku turun dengan derasnya. "La-lu bagaimana dengan keadaan Kakek?," aku tak bisa menutupi suaraku yang mulai parau.

"Tuan Besar masih dalam keadaan kritis, kami sangat membutuhkan bantuan nona untuk menangani Perusahaan."

"Aku akan segera kesana dengan penerbangan secepat mungkin, lalu bagaimana dengan ibu?" tanyaku lagi.

"Nyonya baik-baik saja, dia sedang beristirahat di sebuah kamar di rumah sakit setelah menangis seharian, untungnya ada Bik Minah yang membantu menenangkannya," jawab Steve.

"Syukurlah," aku kemudian menutup telepon, segera mencari tiket penerbangan secara online. Sayangnya jadwal penerbangan tersedia untuk besok pagi. Seandainya ada jadwal penerbangan malam ini maka aku segera pulang.

Aku membereskan pakaianku memasukkannya kedalam koper, beberapa foto-foto dan berkas. Aku membuka kunci kamar dan berjalan ke ruang tengah. Adikku tertidur pulas di kursi dengan televisi yang masih menyala.

Aku mengambilkan sebuah selimut dan menutupi tubuhnya agar tidak kedinginan. Aku menatapi wajah adikku dan menggosok kepalanya lembut kemudian mencium keningnya. Aku merasa dia sudah besar sekarang, sudah semakin dewasa.

Aku melihat layar ponsel, banyak pesan dari teman-temanku. Aku pun memberitahu mereka akan kembali ke Jakarta, besok pagi. Mereka semua kaget akan kepulanganku yang mendadak. Aku pun memberitahu mereka bahwa aku memiliki urusan keluarga yang harus di selesaikan.

Keesokan paginya aku dan Jonathan sarapan pagi. "Kakak, aku ingin ikut pulang! Kenapa kepulangan kakak mendadak sekali, aku kan baru saja datang ke sini, kemarin?" Jonathan mengomel sembari mengoleskan mentega di atas Roti.

"Hanya urusan bisnis, tapi ini sangat penting untukku, kau tidak akan marahkan, ?" Jonathan hanya membuang muka dan berdehem. Ekspresi wajahku pun terlihat memelas membuatnya mungkin tak enak hati. "Please," kataku sekali lagi.

"Lalu kapan kakak akan kembali?" matanya menatapku tajam, aku harus menjawab dengan tepat agar dia tidak ngambek. "Mungkin dalam 2 minggu kedepan." Wajah Jonathan kembali cemberut.

"Kak, itu berarti kita hanya punya waktu 1 minggu untuk bersama." Jonathan tampak sedih, dia makan roti dengan perlahan. Aku menghembuskan nafas, dilema antara meninggalkannya atau membawanya ke Jakarta.

"Begini saja, jika dalam waktu 1 minggu kakak belum kembali, bagaimana jika kakak memesankan tiket untukmu pulang Ke Jakarta?"

"Benarkah, kak? kakak harus janji ya!" wajah Jonathan kembali ceria, dia memakan roti dengan lahap. "Kakak Janji." Aku menggosok kepalanya, tapi dia merasa risih dan menghindar. Dia berkata bahwa dirinya bukan anak kecil lagi. Wajahnya terlihat menahan malu.

Aku mengemaskan koper, Taxi telah menunggu di depan apartemen. Aku dan Jonathan menuju ke bandara. Jonathan melambaikan tangannya tanda perpisahan. Aku awalnya ingin memeluknya tapi sepertinya dia akan malu jadi aku urungkan niatku.

Setelah Check-in dan mendapatkan Boarding Pass, aku pun menunggu dan duduk di area Gate Keberangkatan. Setelah 30 menit terdengar panggilan untuk naik ke pesawat.

Aku menempuh perjalanan selama 22 jam. Tiba di bandara Steve dan beberapa Bodyguard menjemputku.

"Kita akan langsung ke rumah sakit!" perintah Steve pada supir di depannya. Sebelumnya memang aku memberitahunya untuk langsung ke rumah sakit untuk melihat Kakek.

Rumah Sakit Bratt Family adalah Rumah Sakit milik Kakek sehingga tidak ada batas waktu untuk Aku bisa menjenguk kakek. Kami menaiki Lift dan kemudian tiba di depan pintu kamar ICU VIP. Aku melihat dari balik kaca pada pintu, Kakek terlihat lemas dan tak berdaya.

Aku memasuki ruangan yang di penuhi alat-alat medis. Mata Kakek terpejam, dan di tangan kanannya terpasang infus, dada kakek banyak terpasang kabel-kabel yang aku sendiri tak tau itu berfungsi untuk apa.

Ada juga selang yang terpasang di mulut Kakek untuk membantu pernafasannya. Layar monitor di sebelah kiri menunjukkan detak jantung kakek yang mulai stabil.

Aku duduk di samping ranjang kakek, aku memegang tangan kirinya yang terasa dingin, sama dinginnya dengan besi di pinggiran ranjang yang tak sengaja ku sentuh.

Air mataku jatuh melihat kakekku tak berdaya di tempat tidur, aku merasa baru saja kemarin kakek mengajariku banyak hal soal berbisnis. Kakek juga mengajariku banyak hal tentang hidup. Dalam bayanganku, Kakek adalah orang yang kuat. Mata sipit dan senyumannya selalu terbayang di benakku.

Walau tubuhnya agak bungkuk tapi dia masih terlihat segar. Tak jarang dia masih bermain golf ataupun senam di alam terbuka bersama teman-teman seusianya.

Kakekku sangat berbeda dengan pria tua yang kurus dan pucat yang ada di depanku ini. Seluruh rambut Kakek pun telah memutih.

"Kakek, aku sudah datang, apa kakek tidak mau menyambutku? aku pulang." Air mata lolos lebih deras, aku meraih tangan kanannya dan kucium. Dinginnya menyentuh bibir dan hidungku. Yang aku inginkan hanyalah kakek segera sadar dari Koma.

Cukup lama aku dalam posisi itu, aku kemudian keluar ruangan dan mencari ibuku di kamar tak jauh dari ICU. Di sana aku melihat Bik Minah tengah menyiapkan makanan untuk Ibu, tapi ibu terlihat murung dan tidak mau makan.

Ibu juga terlihat pucat dan tidak sehat.

"Ibu," panggilanku membuat ibu melihat ke arah pintu. Dia menangis dan akan berdiri untuk memelukku, tapi aku segera membantunya untuk duduk kembali di tempat tidur.

"Kapan kau pulang, nak? Kakekmu, dia…." Ibu tidak melanjutkan pembicaraannya tapi malah menangis di pelukanku. "Iya ibu, aku tau, semuanya akan baik-baik saja." Aku memeluk ibu dan menggosok punggungnya berusaha untuk menenangkan.

Das könnte Ihnen auch gefallen

I LOVE MY BROTHER - BOYXBOY

- VOL. I (Romance Boys Love) 1-124 - VOL. II (Romance - Horror - Fantasy) 125-... -(Khusus 18+) Ini Cerita Banyak Yang Tabu dan Gak Pantes. Jadi kalau Kamu Homophobic Gak usah mampir n Baca Cerita Ini. Karena cerita ini berisi Hal yang seperti itu. Atas perhatiannya Terimakasih. -------------------------- "Kak, Gimana kalau aku suka sama kamu? " Aku mengucapkan secara perlahan. "Eh, ngaco lo Vin. Udah cepet tidur sana" Tanpa melanjutkan kalimatnya dia langsung pergi meninggalkan aku di kamar sendirian. Aduh, apakah dia marah kepadaku. *** Rasa yang tidak bisa Vino pendam akan suka kepada kakak tirinya sendiri membuat dia terjebak akan sebuah permainan cinta. Bukan hanya cinta yang tumbuh di Tristan saja sebagai kaka tirinya. Namun Rasa suka pun timbul dari bocah bule Australia yang jatuh hati kepada Vino. Vino mengetahui hal tersebut dan dia mencoba untuk menetralkan perasaannya, hingga akhirnya masa lalu yang dia sempat pendam muncul kembali. Daniel, dia adalah kaka kandung dari Bryant ya, Bryant adalah bule yang jatuh hati kepada Vino pada pandangan pertamanya. kisah cinta yang semakin rumit menjadi semakin pelik akan kehadiran orang-orang yang begitu berpengaruh terhadap hidup Vino. lantas bagaimana Vino akan menjalani semua ini? Cinta segi empat yang terjadi begitu riuh di rasakan olehnya. . . . Aku yakin aku bisa menemukan orang yang cocok untukku, meskipun aku tau resiko dari keluarga ku. Aku akan menerima nya. *** Kehidupan mereka berubah ketika adanya Sebuah Kedatangan Makhluk asing dari tempat yang masih menjadi misteri bagi mereka. Makhluk tersebut sama dengan manusia pada umumnya, namun mereka memiliki sebuah kekuatan yang luar biasa. Tujuan mereka ke Bumi adalah mencari anak Kembar dari keturunan sang Raja Aelfar dari bangsa Elvania, bangsa dari kaum mereka yang paling tinggi. Raja Aelfar pernah memiliki sebuah hubungan bersama manusia biasa dan diam-diam memiliki anak dari hubungan tersebut, dan anak itu kembar. Vino, Bryant, Tristan dan Angel Adalah salah satu yang memiliki keturunan dari Bangsa Elvania, yang telah lama hilang. Apakah mereka akan di pertemukan? Baca Kisahanya di Vol. II (Sebuah Kedatangan) ------------------------------------------ Copyright 2021 : @Neptunus_96

Neptunus_96 · LGBT+
4.9
248 Chs

BURNING LOVE

Tidak ada yang bisa menghentikan cinta sejati. Bukan waktu, Bahkan iblis pun tidak akan bisa, Larry, seorang pelayan kontrak. Putus asa untuk melarikan diri dari kehidupan yang berantakan. Wakil presiden Klub motor Thunder, tinjunya yang akan berbicara. Boby telah rusak dalam api, tapi dia menutupi kulitnya dengan tato untuk memastikan tidak ada yang salah mengira bekas lukanya sebagai kelemahan. Kecelakaan itu tidak hanya melukai tubuhnya, tetapi juga merusak jiwa dan harga dirinya, jadi dia membungkus dirinya dalam kepompong kekerasan dan kekacauan di mana tidak ada yang bisa menemuinya. Sampai disuatu malam, ketika dia menemukan seorang pemuda berlumuran darah di clubhouse mereka. Pria yang sangat manis, polos, dan setampan malaikat yang jatuh dari surga, Larry menarik semua hati sanubari Boby. Larry begitu tersesat di dunia yang berada di sekitarnya, dan merupakan misteri yang begitu kusut, sehingga Boby mau tidak mau membiarkan pria itu mencakar jalannya ke dalam batu yang merupakan hati Boby. Larry tidak memiliki keluarga, tidak memiliki sarana, dan penglihatannya mulai menurun. Untuk melarikan diri dari kehidupan dalam kemiskinan, dia menggunakan ketampanannya, tetapi itu hanya menjadi bumerang dan membawanya ke bencana yang mengubah hidup selamanya. Dia mengambil satu langkah ke dalam jurang dan diangkut ke masa depan, siap berjuang untuk kehidupan yang layak untuk dijalani. Apa yang tidak dia harapkan dari perjalanannya adalah dinding otot bertato yang sangar dan kasar dengan sisi lembut yang hanya boleh disentuh Larry. Namun, jika Larry ingin mendapatkan kebebasannya, dia mungkin harus merobek hati orang yang merawatnya pada saat yang paling penting. Bagaimana kisahnya? Apakah mereka berdua dapat bersatu?

Seven_Wan · LGBT+
5.0
276 Chs

UNTERSTÜTZEN