webnovel

Gong Eun Ra : Contested Woman

Versi Indonesia : Two Sides A Life Vol. 1 : Mencintai Seseorang Yang Tidak Membalas Mencintai. Chapter 1 s/d 155 : Mencintai tidak selalu tentang mengusap puncak kepalanya dan mencium keningnya setiap bertemu. Ini adalah cinta seorang pria dewasa yang sangat dingin, keras kepala, dan sangat egois untuk umurannya. Kim Tae Jung nama pria itu. Selain hidupnya selalu buruk, masa depannya juga kacau. Kim Tae Jung mencintai Gong Eun Ra, dan Kim Tae Jung tahu jika wanita yang dicintainya tidak mencintainya. Selain harus bersaing dengan Kim Tae Hyun, adik laki-lakinya. Kim Tae Jung juga harus bersaing dengan Park Ji Kang, sepupu laki-lakinya. Yang jelas-jelas tidak mencintai Gong Eun Ra, namun wanita itu tergila-gila pada Park Ji Kang. Si pria dingin dan rumit. Vol. 2 : Perubahan Tidak Merubah Perasaan. Belum memiliki Eun Ra, tidak membuat Kim Tae Jung diam. Sekalipun Kim Tae Jung tahu pernikahan Kim Eun Ra dan Kim Yoon Gi resmi adanya, Kim Tae Jung tetap tidak menyerah. Pria yang sudah tergila-gila pada Gong Eun Ra sejak benar-benar berusaha dengan keras menjadi dirinya sendiri dan mengembalikkan ingatan Eun Ra yang hilang begitu saja. Merasa percaya diri akan menang, pada akhirnya Kim Tae Jung menyadari. Masa lalu tidak bisa menjadi Masa depan. Baca selengkapnya di sini. Update setiap hari, 2 chapter sampai tanggal 31 Agustus 2022. Vol. 1 : Chapter 128 (31 Mei 202) Vol. 2 : Chapter 22 (30 Juni 2022) Vol. 2 : Chapter 84 (31 Juli 2022) Vol. 2 : Chapter 144 (31 Agustus 2022) ...........s/d

sakasaf_story · Urban
Zu wenig Bewertungen
282 Chs

31. Tidak Mencintai Wanita Jalang.

Song Go Hyung.

Dia baru saja pulang dari Rumah Sakit di Dae Gu dimana anak perempuannya baru saja dioperasi oleh ayah dari Kim Tae Jung yaitu Kim Yoon Gi.

Sangat sulit mendapatkan jadwal operasi darinya, sangat tidak mungkin mendapatkan waktu berharga dari Kim Yoon Gi jika tidak memiliki uang yang banyak. Karena yang berani membayar uang besar saja yang akan di tangani oleh Kim Yoon Gi.

Seseorang memang tidak akan menutup kemungkinan, hanya saja semua tidak berubah. Seorang ayah akan selalu berusaha sekaras yang dia bisa untuk menghidupi satu keluarga kecil mereka dengan banyak uang.

Jika apa yang tidak dia inginkan tidak dia dapatkan, hak seseorang menolaknya itu wajar-wajar saja. "Tuan Kim Yoon Gi, terimakasih bantuannya. Terimakasih sudah membantuku dan menyelamatkan putruku," ucap Go Hyung saat itu, Yoon Gi terluhat menganggukkan kepalanya pelan dan tidak mengatakan apapun.

Dia memilir serius wajah pria dewasa melebihi dirinya dengan tatapan angkuh. "Kau tahu kemana kau harus mengirim uangnya, tuan Go Hyung. Saya pamit dulu," jawabnya berjalan santai meninggalkan Go Hyung dengan tatapan benci yang sama dimana semuanya menjadi sangat rumit.

"Kau menyalahkanku atas kematian ayah mertuamu tuan Kim Yoon Gi? Bagaimana bisa kau memikirkan itu saat semua orang percaya padaku jika aku bukan pelakunya, Kim Yoon Gi?" Langkah tegas meninggalkan Go Hyung terhenti, Kim Yoon Gi terlihat keberatan untuk menerimanya, namun bibirnya tersenyum miring sekali.

"Jaga sikapmu berengsek, pengecut selalu banyak bicara. Jadi sangat terlihat jelas untukku menuduhmu mengenai masalah seserius ini yang membuatmu terlihat jelas bersalah," respon Yoon Gi tanpa ingin memperpanjang lagi percakapan keduanya.

Siapapun akan mengerti dan merasakan seberapa kuat aura dominan dan gelapnya dari Kim Yoon Gi. Dia benar-benar ayah dari Kim Tae Jung yang mengerikan.

"Tuan," panggil Go Hyung lagi, namun Yoon Gi sama sekali tidak ingin menjawab, dia berjalan menjauh tanpa suara. Keadaan membisu dan membuat Go Hyung benar-benar merasa sangat bersalah pada satu orang yang sama.

Go Hyung berjalan menuju mansionnya, hari liburnya selesai kemarin. Dia sengaja datang pukul lima pagi sampai dari Dae Gu, seseorang mungkin akan menilai Go Hyung sangat mengebalkan nanti, hanya saja bagi Go Hyung itu tidak akan membuatnya kalah posisi nanti.

"Tuan Go Hyung, yang orang lain hormati." Seseorang memanggil Go Hyung dengan suara mengintrupsi dan meminta yang baru saja datang untuk berhenti dari langkahnya.

"Ya, tuan Ji Kang," jawab Go Hyung sama skelai tidak menghilangkan rasa hormat.

"Tidakkah kau benar-benar merasa sangat buruk, paman? Ku pikir kau tidak akan seberani ini, dan sepertinya yang lebih berani adalah Tae Hyun adikku. Terimakasih paman," ucapanya saat itu.

Go Hyung benar-benar memutar bola matanya malas. "Aku tidak berniat melakukannya Ji Kang, sama sekali tidak. Bukankah ini kebetulan yang sedang kau inginkan?"

Ji Kang tertawa cukup keras tanpa jeda sedikitpun. "Haha."

"Aku senang kau terus menuduhku seperti ini, aku senang kau terus memojokkanku di depan sepupuku sendiri. Ini menyenangkan, kau ingin lari dari masalahmu dengan anakmu, dan satu keluarga Min, lalu kau ingin membuat orang yang tidak bersalah terus disalahkan?"

"Go Hyung, Go Hyung," gumam Ji Kang lirih, dia terkekeh kecil memanggil nama pria yang lebih tua darinya. "Kau tahu aku tidak bersalah, dan kau tahu aku selalu mau-mau saja disalahkan. Kau pikir ayahku suka kau? Mereka tidak suka, ayahku membencimu paman."

"Jadi lebih baik kau menghentikannya sebelum ayahku mengambil tindakan." Ji Kang mengambil ancaman kecil pada pria tua itu, dia sudah sangat tidak kuat menghadapinya.

Semua wajah malaikatnya, semua perlakuan baiknya. Sungguh saja Ji Kang hampir muntah mengerti apa saja yang sudah Song Go Hyung lakukan pada keluarga kakeknya.

"Tuan Ji Kang, aku menghormatimu sebagai cucu Tuan Min, selebihnya tidak ada, Ji Kang. Jangan kau pikir aku akan mau-mau saja dibuat badut tontonan yang buruk olehmu di depan tuan Tae Jung. Aku sama sekali tidak suka dengan perlakuanmu padaku, di Rumah Sakit kemarin adalah terakhir kalinya kau melakukannya tuan Ji Kang." Perdebatan mereka tidak berberhenti sampai di situ saja.

"Pengawal gila!"

○○○

"Kak, aku melihatmu berbicara dengan paman Go Hyung, aku tidak bisa mengambil jalan tengah antara kau dan paman Go Hyung sama sekali."

Ji Kang melirik adik sepupunya dengan mata serius, dia sama sekali tidak ingin mengatakan ini juga. Namun seseorang memaksanya untuk melakukannya, Ji Kang tahu jika Tae Jung tahu segalanya soal bisnis dan segalanya, dia dijejali beberapa banyak kepintaran oleh kakek mereka.

Hanya saja dunia luar dan kenyataan yang ada? Tae Jung benar-benar kosong, kematian kakeknya, masalah ibunya dnegan ibu Tae Jung, lalu masalah para menantu dari kakeknya juga.

Shit.

Tae Jung yang mudah dibodohi.

"Jangan mengatakan banyak hal Tae Jung, kau bodoh, tetaplah menjadi bodoh," minta Ji Kang membuat Tae Jung memutar bola matanya malas, dia menarik tangan Ji Kang untuk naik ke atas, ke kamarnya lebih dulu.

Ada hal serius yang harus Tae Jung bicarakan dengan kakak sepupunya. Ji Kang menaikan satu alisnya pelan, dia serius beberapa hal bukan karena sesuatu, dan untuk bagaimana Tae Jung melihat ke arahnya dengan benci sejujurnya Ji Kang juga tidak mengetahuinya.

"Aku memulangkan Tae Hyun tadi siang," ucapnya langsung, Tae Jung memberi tahu jika Tae Hyun sudah dia pulangkan olehnya ke rumah orang tuanya.

"Kenapa?"

"Kau ingin memperkerjakanku dengan ekstra lagi?" tanya Ji Kang yang terkejut begitu menyadari apa yang Tae Jung lakukan keterlaluan berlebihan. "Dia pasti membencimu," gumam Ji Kang membuat Tae Jung terkekeh mendengarnya.

Kapan Tae Hyun tidak membenci kakaknya sendiri?

Tidak pernah, mereka bahkan tidak dilahirkan dari satu tahun yang sama, mereka tidak kembar dan harus disama-samakan oleh semua orang.

Paman Yoon Gi dan bibi Su Ri juga sama sekali tidak sedikit melakukannya, Tae Hyun sendiri yang ingin mengikuti dan ingin selalu sama dengan Tae Jung, ini adalah masalah serius, hanya saja baik Tae Jung atau Tae Hyun, keduanya sebenarnya sama-sama pria yang baik satu sama lain.

"Kapan Tae Hyun tidak membenciku Kak Ji Kang? Tidak pernah kan? Bukankah kau tahu sendiri apa yang dia pikirkan dan apa yang dia rencanakan? Jangan menganggap serius adikku, dia hanya butuh waktu bermain yang lebih lama saja."

Ji Kang memutar bola matanya malas, Tae Jung adalah pria yang baik, dia seorang kakak yang baik untuk adiknya. Tidak sedikit Tae Jung selalu mwngalah pada Tae Hyun.

Ji Kang adalah saksi hidup dimana Tae Jung mengalahkan segala yang dia miliki pada adiknya, dia merasa lebih baik tidak memiliki siapa-siapa, tidak mencintai siapa-siapa dan tidak perlu mendapatkan siapa-siapa.

Pria dewasa akan mencintai wanita dewasa juga, jika tipe ideal setiap pria berbeda dan wanita itu juga satu? Bagaimana mereka bahagia jika Tae Jung terus menginginkan milik Tae Jung?

Ya. Itu masalahnya. Tidak ada yang lebih serius dari itu sejujurnya.

"Ku tanya, kau menyukai Jeon Eun Ra dengan rapi? Kau mencintainya?" tanya Ji Kang serius dengan pertanyaannya, Tae Jung terkekeh mendengarnya, dia menggelengkan kepalanya serius dengan pertanyaannya.

"Kenapa aku harus menyukainya?" tanya balik Tae Jung yang menganggap enteng sekali siapapun yang datang dengan pertanyaan yang sama.

"Aku tidak mencintai wanita jalang," sambung Tae Jung lagi, kali ini membuat Ji Kang terkekeh mendenganya. "Oh? Terkejut aku mendengar jawabanmu Tae Jung."

"Kenapa? Apa kau tidak percaya?" tanya Tae Jung menatap serius wajah kakak sepupunya. "Tidak," jawab Ji Kang dengan sangat cepat, alis Tae Jung menyatu.

"Kenapa?"

"Mulutmu bisa berbohong Tae Jung, gerakan tanganmu juga bisa membohongi semua orang, lalu dengan segala isi kepalamu yang terus menarik mulutmu untuk mengatakan Eun Ra hanya jalangmu." Ji Kang tersenyum miring, dia menaikan satu alisnya menarik Tae Jung pada tatapan sinis miliknya.

"Intisingmu selalu memaksa orang-orang melindunginya, bagaimana Tae Hyun tidak ikut mencintainya jika yang kau inginkan adalah orang spesial seperti Eun Ra, Tae Jung." Tae Jung terkekeh kecil, dia menggelengkan kepalanya dengan tegas.

"Kau tertipu Kak Ji Kang, kau tertipu." Ji Kang menggelengkan kepalanya pelan. "Kau yang bodoh."

Hai, hari senin yang terlambat. Maafkan aku.

sakasaf_storycreators' thoughts