Tiga bulan berlalu ....
"Vin! Keluar! Keluar, Vin!" Ali menggedor pintu kamar mandi di mana Davina berada.
"Pa, dobrak aja! Mama udah tiga jam di dalam kamar mandi!" ucap Hannah yang cemas.
Semenjak kematian Rico, Davina menjadi sering mengurung diri di kamar. Ia juga suka berlama-lama di kamar mandi berendam atau hanya sekedar duduk di bawah guyuran shower.
Meskipun Davina ikhlas dengan kepergian Rico, tetapi, tetap saja dia merasa kehilangan. Bagaimana pun dia hidup bersama Rico selama bertahun-tahun. Ia tak bisa begitu saja menghilangkan sosok Rico di hati dan pikirannya.
BRAK!
Ali mendobrak pintu kamar mandi. Tapi begitu terbuka, Davina sudah berdiri di depan pintu dengan tatapan kosong.
"Vin?" Ali bingung harus bersikap bagaimana. Ia tak enak karena mendobrak masuk ke kamar mandi. Tapi hal ini cukup sering dilakukannya karena Hannah tak bisa mengatasinya ibunya seorang diri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com