Seorang remaja saat ini sedang bergelut ria dengan gulingnya, dia tidak ingin bangun terburu-buru dari tempat tidur. "Uuh, Chika sayang, jangan terburu-buru, mari kita bermain perlahan." Dia memeluk guling lebih erat.
"Kak Ryo bangun! Cepat mandi atau kamu akan terlambat!"
Ryo tidak peduli dengan teriakan adiknya bernama Wenny Putri Hamdi, yang suka mengaturnya dengan segala hal yang berhubungan dengan masa depan. "Aduh, kamu makin manis~." Wenny yang sudah kesal dengan kakaknya yang susah untuk dibangunkan, Wenny membuka pintu kamar dengan kunci cadangan, Wenny dengan sigap menimpukin Ryo dengan bantal.
"Bangun! Bangun! Bangun!"
"Aduh sakit, sakit!"
"Cepat tidur lagi biar bisa aku timpukin lagi!"
"Bah, ganggu saja, padahal aku lagi mimpi indah," kata Ryo.
"Mimpi indah? Mimpiin si Indah?"
"Hush, jangan bercanda, pacarku hanya Chika seorang."
"Haha, bullshit! Minggu lalu Meina, terus Indah, sekarang Chika besok sapa lagi!"
"Hahahah, besok kamu!"
"Issh, ogah!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com