webnovel

Gairah Beracun

Urban
Laufend · 110.8K Ansichten
  • 27 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    10 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Warning Cerita ini akan membuat kalian naik darah dan juga baper. Sinopsis Aisha, sosialita cantik berbisnis kosmetik. Ia ditipu dan dibodohi suaminya. Ternyata suaminya berselingkuh dengan kakak tirinya. Mereka merencanakan pembunuhan pada Aisha dan bayi dalam kandungannya. Aisha diselamatkan oleh Alil, CEO Marta Grup. Kedua sepakat menikah untuk tujuan masing-masing. Ternyata tujuan Alil menikahi Aisha bukan hanya karena balas dendam namun ada maksud terselubung. Berhasilkah Aisha membalas dendam pada mantan suami dan kakak tirinya? Baca hanya di 'Gairah Beracun' Cover ini milik saya Temukan saya di Instagram @vivibarbara1708 Baca juga cerita saya yang lain 1. Jodoh Tak Pernah Salah 2. Doctor Couple : Pernikahan Sang Dokter Cinta 3. Terjerat Pesona Duda Tampan 4. Cinta Wanita Simpanan

Chapter 1Percobaan Pembunuhan

Daffa mencium bibir Aisha dengan brutal hingga minuman pahit dalam mulutnya berpindah ke mulut Aisha. Perempuan itu membelalak menerima minuman pahit itu. Ciuman Daffa kali ini sangat kasar dan sarat akan kebencian. Tak beberapa lama perut Aisha perih dan ngilu. Ia merasakan sakit di perutnya.

"Minuman apa yang kamu berikan padaku?" tanya Aisha dengan wajah pucat. Perutnya sakit seperti diremas dan diputar. Perutnya tegang, perih dan panas.

"Obat penggugur kandungan," ucap Daffa berbisik di telinga Aisha.

"Kamu sudah tahu jika aku hamil?" Aisha mundur sembari memegangi perutnya. Malam ini merupakan perayaan anniversary pernikahan mereka yang ketiga bulan. Aisha ingin memberi tahu Daffa jika tengah hamil enam Minggu. Sayangnya, Daffa sudah tahu. Aisha ketakutan. Daffa bukan suami yang ia kenal. Pria itu sangat menakutkan dan misterius.

Daffa berdiri kaku memandang wajah Aisha yang telah berkeringat dingin. Ia menyeringai menatap Aisha yang sedang merasakan kesakitan. Aisha bahkan terbaring di tanah. Tangannya terulur ingin menggapai Daffa, namun pria hanya diam. Berdiri mematung menatap penderitaan Aisha. Seolah bahagia melihat istrinya kesakitan.

Tiba-tiba Vana muncul di depannya. Perempuan itu merangkul mesra dan bahkan mencium pipi Daffa. Aisha shock. Apa hubungan kakak tirinya dengan Daffa?

"Asal kamu tahu. Daffa kekasihku. Daffa menikahi kamu hanya ingin merebut perusahaan kamu. Kamu sudah mempercayakan perusahaan pada Daffa. Sudah saatnya kamu disingkirkan."

"Apa?" Aisha mencoba bangkit meski sakit yang dirasakan semakin parah. Darah mengalir dari selangkangannya. "Aku akan adukan kalian ke papa."

"Papa?" Vana berdecak mencibir Aisha. "Orang yang kamu panggil papa itu bukan papamu. Dia papaku dan Safira. Kamu hanya anak haram. Papa menikah dengan mama kamu ketika sedang mengandungmu. Kamu anak haram. Papa hanya menutupi aib mama kamu. Gara-gara mama kamu. Papa meninggalkan mamaku. Aku menderita waktu kecil. Aku benci kamu." Vana mendekati Aisha dan menjambak rambut perempuan itu.

"Sakit. Lepaskan aku," rintih Aisha menghiba.

Telapak tangan Vana makin erat menggenggam helaian-helaian rambut Aisha yang panjang. Dengan tak kenal belas kasihan, ia makin keras merenggut rambut perempuan hamil itu. Semakin Aisha merintih, semakin ia menggila.

"Anak haram!" Tawa Vana membahana. "Rasakan betapa perihnya kulit rambutmu, seperti yang aku rasakan berbulan-bulan melihat pernikahanmu bersama kekasihku!"

Aisha menitikkan air mata. Ia sungguh tak mengira, suami yang ia cintai rela bermain mata dengan perempuan lain. Saudara perempuan yang juga ia sayangi.

"Apa salahku?" Aisha menahan tarikan rambutnya yang semakin membuat perih di kulit kepalanya. Rasanya satu per satu helaian rambutnya mulai lepas. "Sakit, lepaskan Vana!" Aisha kembali mengiba.

Mendengar Aisha mengemis-ngemis belas kasihannya, Vana makin menggila. Dengan sekali hentakan, ia melempar Aisha ke sudut ruangan. Tubuh Aisha yang ringkih menghantam tembok bercat putih itu. Aisha semakin tak berdaya. Tubuhnya semakin lemah. Rasa sakit yang dirasakan Aisha tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Daffa mendekati Aisha, lalu berjongkok. Didorongnya kening Aisha hingga kembali. Kepalanya kembali menabrak tembok. Wajah kesakitan yang diperlihatkan Aisha tidak membuat Daffa merasa kasihan. Senyum mengejek terlihat dari laki-laki yang dinikahinya tiga bulan yang lalu.

Daffa mendengkus,"Untung kamu masih perawan, sewaktu aku nikahi Aisha." Ia tertawa terbahak-bahak.

"Untungku dobel nih, mengambil harta kekayaan mamamu, dan mengambil hartamu yang paling berharga!"

Air mata Aisha mulai meleleh, ia tak sanggup lagi menahannya.

"Kau menipuku? Mengapa kau tega menyakitiku. Aku sedang mengandung anakmu. Anak kita," ucapnya mengiba.

Mata Daffa membesar. Dengan kejam ia memandang istrinya.

"Aku tidak pernah mencintai kamu. Aku tak sudi memiliki anak denganmu. Aku hanya ingin menikmati tubuh molekmu saja!

"Daffa." Aisha berteriak meski sakit diperutnya semakin menjadi

"Teganya … "

"Diam! Dasar anak pelacur!" Vana meraung penuh kebencian. "Hentikan omonganmu! Aku tidak akan sudi merawat anak dari anak haram seperti kamu!" Dengan keras Vana menendang wajah Aisha hingga bibirnya robek dan mengeluarkan darah.

Aisha memegangi perutnya yang semakin lama semakin mengeras. Keram dan sakit yang luar biasa datang silih berganti. Ia merasa mual dan ingin muntah.

"Sakit!" rintihnya sambil terus memegangi perutnya yang mengeras. Pelan tapi pasti, Aisha merasakan hawa dingin pada selangkangannya. Ia menunduk. Tercium aroma amis dari kemaluannya. Ia tersentak. "Ah, obat itu sudah bekerja!" batinnya panik. "Bagaimana aku menghentikannya? Anakku. Kau harus selamat nak. Jangan. Aku tidak ingin kamu mati."

Terhuyung Aisha mencoba bangkit dan berdiri. Ia berniat keluar dari tempat terkutuk ini. Perlahan tangannya menempel pada tembok, dengan pelan ia mencoba bertahan. Kakinya gemetar menahan perih yang teramat sakit. Aisha merasakan rahimnya panas dan ingin mengeluarkan sesuatu dari sana. Sakitnya luar biasa. Kepalanya sudah mulai berputar-putar efek obat yang diberikan Daffa.

"Makin cepat Aisha mati, semakin cepat kita akan mendapatkan harta dia," seru Vana kepada Daffa yang sedang menatap Aisha.

Daffa menoleh,"Kita buang saja dia. Agar mayatnya tidak ada yang menemukan. Aku malas berurusan dengan polisi."

Vana mendekat,"Mengapa tidak kita bakar saja mayatnya? Jadi tidak ada barang bukti. Polisi tidak akan menemukan dia."

Daffa menggeleng. Ia menyentuh tangan Vana, ditatapnya wajah kekasih hati yang sangat ia cintai,"sangat berbahaya. Kita tidak bisa membiarkan orang lain tahu. Mereka bisa jadi saksi."

Vana mendengus jengkel. Tangannya mengibas udara.

"Susah sekali melenyapkan anak haram ini!"

"Tenang," kata Daffa sambil menatap Aisha yang kini sudah berhasil berdiri sambil bersandar ke tembok. "Aku punya rencana."

Ia mendekati Aisha, menjambak Aisha yang sudah lemah. Satu hentakan, ia melempar Aisha hingga jatuh ke lantai.

Bruk!

Aisha tak mampu lagi melawan. Rasa sakit di perutnya yang semakin sakit. Darah semakin banyak keluar dan membasahi pahanya. Aisha merasa mual. Aisha menangis. Merasa dikhianati dan disakiti. Ia tak sanggup melawan ayah dari janin yang dikandungnya.

Perih di kepalanya belum usai ketika satu hentakan di rambutnya membuat Aisha menjerit kesakitan. Tamparan Daffa melengkapi penderitaannya. Aisha terhempas ke lantai. Vana menendang perut Aisha dengan brutal. Sepersekian detik, Aisha merasakan dinginnya lantai, lalu semuanya gelap.

Daffa menggendong Aisha dan menggulungnya dengan karpet. Ia menaruh Aisha di bagasi. Daffa mengendarai mobil. Vana merasa puas karena penderitanya telah berakhir dengan kematian Aisha. Mereka melewati malam yang gelap.

"Kamu yakin ini tempatnya?" tanya Vana menatap jurang di depannya. Suara air terjun yang menggelegar membuatnya ngeri, membayangkan tingginya air terjun itu. Vana bergidik melihat dalamnya jurang.

Daffa meletakkan gulungan karpet yang sedari tadi ia gendong.

"Menyebalkan. Perempuan ini sangat berat."

Vana menoleh,"Bukannya kamu sudah tahu? Dia memang berat." Vana menggoda kekasihnya.

Daffa tersenyum manis,"Biasanya aku yang di atas, Cantik. Nggak sudi aku melihat anak haram ini di atasku. Menjijikkan!"

Das könnte Ihnen auch gefallen

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · Urban
Zu wenig Bewertungen
597 Chs

MANJA OLEH TIGA SAUDARAKU: KEMBALINYA SANG PUTRI YANG TERLUPAKAN

Penny memiliki tiga saudara laki-laki: satu adalah CEO miliarder, yang kedua adalah letnan militer termuda, dan yang terakhir adalah aktor yang sukses. Ketiga pria sukses ini hanya memiliki satu kesamaan: menggertak Penny, adik perempuan yang menjadi incaran mereka. Adik perempuan yang mereka tidak pernah inginkan, dan yang mengaku sebagai saudara kandung mereka, sementara adik perempuan yang selama ini mereka hargai ternyata palsu. Setelah menjalani kehidupan yang penuh penindasan di rumah bibinya, beberapa orang yang berpengaruh datang kepada Penny dengan berita tentang asal-usul kandungnya yang sebenarnya. Dia mengira ia akhirnya terbebas dari cengkeraman bibinya, tanpa menyadari bahwa yang menunggunya justru lebih buruk. Pada usia 13 tahun, Penny hanya menginginkan satu hal: agar saudara-saudaranya mencintainya dan memperlakukannya seperti keluarga, sama seperti mereka mencintai adik perempuan palsu mereka. Dia bekerja dan belajar sepuluh kali lebih keras dari siapapun agar diterima oleh mereka. Dalam keputusasaannya, dia secara bodoh terjebak dalam perangkap yang telah diatur oleh seseorang yang berbahaya, tanpa mengetahui tindakannya itu akan menyebabkan kejatuhan saudara-saudaranya dan dia berakhir di penjara dengan hukuman mati. Pada hari eksekusinya, Penny hanya memiliki satu pikiran: Jika dia bisa kembali ke masa lalu, saudara-saudaranya bisa memanjakan adik perempuan palsu mereka sepuasnya! Dia tidak ingin ada hubungan lagi dengan mereka! Dan yang mengejutkan, Penny menemukan dirinya kembali ke hari itu semua dimulai: hari dia lahir. Seperti yang dia janjikan, kali ini, dia tidak akan bodoh mencoba mendapatkan cinta dan kasih sayang saudara-saudaranya. Lupakan keluarga! Dia akan menghasilkan banyak uang, hidup mewah, dan membentuk keluarga sendiri! Tapi tunggu, mengapa sekarang ketika dia tidak ingin ada hubungan dengan saudara-saudaranya, mereka malah terus mengusik urusannya? Bukankah mereka seharusnya memanjakan adik perempuan palsu itu? Mengapa mereka tidak membiarkannya sendiri?! Dan bagaimana mungkin dia menikah di kehidupan ini? Untuk mempersulit keadaan, suami yang tidak pernah dia miliki di kehidupan pertamanya tiba-tiba berinisiatif menjadi ayah dari anak-anaknya?!

BAJJ · Urban
Zu wenig Bewertungen
606 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN