webnovel

1.nada

Nada gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dia berada di kelas dua SMA dan sebentar lagi dia akan lulus dan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Setiap hari kegiatan nada hanya pergi sekolah lalu pulang sekolah dia akan mengurung diri dikamar seharian. Dan begitulah kegiatan nada setiap harinya. Mungkin terdengar membosankan tapi menurutnya itulah kegiatan yang paling menyenangkan.

Bahkan pernah juga nada tidak keluar seharian waktu itu lagi libur sekolah, nada memang sangat sulit untuk akrab dengan seseorang tapi sekali dia kenal satu sama lain nada akan menjadi wanita yang sangat cerewet tapi juga menyenangkan.

Sebenarnya ada alasan lain yang membuat nada sangat betah dirumah apa lagi selalu mengurung diri dikamar, nada yang memang tinggal dengan ibu tirinya sedangkan sang ayah selalu sibuk dengan urusan kerjanya membuat sang ayah jarang dirumah dan mau tak mau sang ayah tidak tau kalau sang putri sering dimarahi sang ibu tiri.

Nada menatap dirinya dicermin, melihat wajahnya yang katanya cantik menurut dirinya sendiri meskipun dengan memakai kaca mata tebal dengan rambut yang dikepang dua dan baju agak dimasukkan kedalam celana membuat nada terlihat culun dimata yang melihat dengan tak teliti, tapi sesungguhnya jika nada tidak berpenampilan seperti itu dipastikan nada akan menjadi primadona disekolahnya karena kecantikan nada yang terlihat sangat alami tanpa make up, tapi ya mau gimana lagi nada sangat nyaman dengan penampilan culunnya jadi dipastikan tidak ada yang tau tentang kecantkkannya termasuk ketiga sahabat nya disekolah.

Setiap orang yang bertemu dengannya pasti akan selalu mencibir tentang penampilannya yang sangat culun karena nya sampai saat ini nada tak punya rasa percaya diri untuk menunjukkan kecantikannya tapi jika nada sudah bersama ketiga sahabatnya nada akan mudah membuka dirinya hanya untuk sekedar bercerita tentang kehidupannya.

Kadang juga ketiga sahabatnya akan membantu nada jika nada dalam kesulitan yang mana diperbuat oleh ibu tirinya dan tak lupa juga dengan kedua saudara tirinya yang kadang juga ikut ikut membuly nada bahkan juga bisa terkadang ikut menyiksa nada.

Pagi ini nada kembali menatap pantulan dirinya dicermin dengan sesekali berceloteh memberi semangat untuk dirinya sendiri dengan selalu tersrnyum lebar tanpa ada yang tau tentang kehidupannya.

"Semangat untuk hari ini nada,..... " Ujar nada menyemangati diri sendiri sambil merapikan kedua kepangan rambutnya dan juga kaca mata besarnya.

Ini lah yang nada lakukan tiap hari dengan menyemangati diri sendiri agar kuat menghadapi hari ini.

Setelah memasang sepatunya nada keluar menuju meja makan untuk sarapan dimana disana sudah ada ayah yang ia sayangi dan juga ibu tiri beserta kedua putrinya yang kerap sekali menyiksanya tapi itu tak berlaku jika sang ayah ada dirumah mereka akan seperti induk ayam yang sangat mengayomi.

"Selamat pagi semua.... " Ujar nada dengan senyum dan mencium pipi sang ayah

" Selamat pagi nada" Jawab ayah dan yang lain ikut kompak sambil nyari muka didepan kapala keluarga.

Nada hanya ikut tersenyum melihat kalemnya sang ibu dan juga kedua saudara tirinya, dia memilih duduk untuk segera sarapan tanpa menghiraukan ketiga orang itu.

Nada mengambil roti untuk menjadikannya sarapan pagi, terlihat sang ibu tiri dan kedua putrinya yang sedang merayu ayah tersayangnya.

"Ayah aku mau beli motor baru apa boleh? " Tanya nanda putri sulung sang ibu tiri yang seumuran dengan nada

Bagas langsung menganggukkan kepala menyetujui permintaan sang putri meskipun bukan putri kandungnya.

"Boleh bulan depan ayah belikan untukmu" Ujar bagas tersenyum

Membuat nanda langsung bersorak tersenyum karena permintaannya tak ditolah.

"Terima kasih ayah I LOVE YOU ayah" Kata nanda

"I LOVE YOU TO sayang, sama sama" Kata bagas ikut tersenyum

Nada ikut tersenyum melihat sang ayah menuruti permintaan nanda meskipun cuma saudara tiri tapi nada sudah menganggapnya saudara kandung meskipun mereka tak pernah menganggap nada sekalipun.

Mereka semua sudah selesai sarapan lalu mereka berpamitan untuk pergi sekolah, mereka bertiga menyalami kedua orang tua mereka, nada dan nanda satu sekolah yang sama sedangkan nindi adik dari nanda berbeda sekolah karena masih SMP kelas tiga dan sebentar lagi akan menyusul sang kakak disekolah yang sama.

"Hati hati sayang" Ujar sang bunda termasuk kepada nada yang juga ikut bersuara dengan lembut karena ada sang suami

Lalu kini giliran nada yang menyalami bunda nya tanpa ekspresi seram melainkan lemah lembut didepan nada

" Bunda nada berangkat" Pamit nada menyalami sang bunda

" Ya hati hati sayang" Ujar bunda menekankan kata bunda

"Emmm,..... " Hanya itu yang keluar dari nada

Nanda dan nindi diantar oleh sopir sedangkan nada menaiki motor bebeknya hadiah dari ayah bagas tahun lalu di hari ulang tahunnya.

"Hai cupu, ingat disekolah jangan lupa pesan gue jangan sampai ada yang tau kalu kita saudaraan meskipun cuma saudara tiri" Ketus nanda sebelum masuk dalam mobilnya

"Iya nanda" Kata nada dan menganggukinya

Nada tau kalau nanda malu mengakui kalau dirinya adalah saudara tirinya karena penampilan cupunya apa lagi nanda termasuk cewek yang terbilang cukup populer disekolah karena kecantikan dan body sexi nya.

Mobil yang dinaiki nanda dan adiknya sudah keluar dari halaman rumah dan nada juga kini sudah menaiki motor bebeknya dan segera melajukannya agar tidak telat masuk sekolah karena sebentar lagi ada upacara rutin hari senin.

Keringat membasahi pelipis nada dipertengahan jalan karena mendorong motor bebeknya yang ban nya bocor.

Nada yang sudah berkeringat kini pasrah jika nanti kena hukuman karena telah apa lagi ini masih setengah jalan dan dari tadi juga nada tak menemukan bengkel satu pun.

Tinggal dua belokan lagi nada akan sampai disekolah dan nanti dibelokan terakhir ada bengkel yang biasa dilalui nada setiap hari karena berdekatan dengan sekolahnya.

"Semangat nada, kamu pasti bisa" Ujar nada menyemangati diri sambil mendorong sepeda motornya.

Sepulut menit kemudian nada akhirnya sampai dibelokan terakhir dimana disitu ada bengkel motor yang tiap harinya selalu rame.

"Bang minta tolong dulu, bocor nih bang" Pinta nada agar dilayani terlebih dahulu

"Eh nada taruh aja disitu nad, nanti pulang sekolah sepedanya bakal selesai" Ujar bang baron pemilik bengkel yang masih menangani pelanggan lainnya, bang baron memang sudah kenal dengan nada yang juga sering kebengkelnya kadang ban nya yang bocor kadang juga masinnya yang mati tapi entah lah nada juga gak ngerti kenapa sepeda motornya sering ada masalah padahal metornya masih terlihat baru.

"Siap bang, nanti pulang sekolah nada ambil ya bang, nada sekolah dulu ini sudah telat" Ujar nada melihat jam tangannya menunjukkan jam setengah delapan

"Ya sudah sana berangkat" Jawab bang baron yang masih fokus memperbaiki sepeda motor punya pelanggan lain