Ariel mendengar suara ketukan pintu. Sena keluar sejak tadi dan belum kembali. Jadilah dia yang berjalan menuju asal suara untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamar tidurnya. Tidak mungkin asisten rumah tangga yang mengantarkan sarapan. Ini terlalu pagi untuk sarapan di hari minggu. Ariel mengerutkan dahi melihat Sena berdiri di depan pintu sambil tersenyum memandangnya.
"Sena, kamu ada-ada saja!" tawanya sambil menepis udara di depan Sena lalu berbalik kembali ke dalam kamar.
"Ariel," panggil Sena di belakangnya.
"Ada apa?" tanyanya menoleh dengan malas.
Sena tersenyum lebar lalu perlahan mengeluarkan sebuket mawar merah. Ariel memekik senang. Dia berlari untuk mengambilnya dan memeluk Sena.
"Ariel, mau pergi kencan denganku hari ini?" bisik Sena.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com