"Haha, Kanaya tertawa. Sekarang yang terpenting bagaimana kita bisa menghabisi para kecoa itu bukan nama baikmu, Claudy," bentak Kanaya.
"Ya, kau benar. Apa harus ku habisi mereka!" tanya Claudy.
"Apakah kau terlalu jenius hingga kau menanyakan hal yang sebenarnya sudah kau tahu jawabannya, Claudy!" Kanya sudah sedikit menahan kekesalannya menghadapi wanita yang mengaku teman baik ibunya.
"Aku beritahu padamu itu namanya Teroris," sahut Claudy dengan terkekeh.
"Aku baru tahu ternyata nilai sastramu lebih buruk dariku." Kanaya berucap dengan menatap sinis.
"Terus apa namanya?" Claudy bertanya pada gadis kecil yang begitu angkuh namun tampak lucu dimatanya.
"Apakah kau tahu Claudy, aku tidak memiliki banyak waktu untuk menghafal pelajaran umum! Jika kau masih berbicara hal tidak penting aku pastikan, akan memakanmu!" bentak Kanaya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com