Troy tak bisa berkata-kata ketika melihat orang-orangnya yang dirawat di rumah sakit James itu. Ia sampai harus berpegangan pada kusen pintu kamar rawat itu, terlalu terkejut untuk menerima kebenaran cerita Eric tadi.
"Lalu, Ricki …?" Troy menoleh pada Jun di sebelahnya.
Jun menggeleng. "Aku masih belum menemukannya dan aku tak bisa menghubunginya sama sekali."
Troy menarik napas dalam, berusaha menenangkan diri, lalu masuk ke kamar rawat itu. Orang-orangnya di kamar itu belum tidur dan seketika duduk ketika melihatnya. Namun, tak satu pun dari mereka yang menatap Troy.
"Kenapa kalian belum tidur? Apa kalian tidak dengar apa kata James? Kalian harus istirahat total," Troy berbicara di depan pintu.
Tak ada jawaban.
"Jika aku bertanya tentang apa yang terjadi, ataupun tentang Ricki, kalian juga tak akan menjawabku, kan?" tebak Troy.
Mereka masih diam dengan kepala tertunduk.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com