"Oh, Zero. Akhirnya kau kembali juga. Apa kau tidak tahu istrimu sangat kesepian karena itu aku berbaik hati menemaninya di sini?"
Aaron mengatakan sesuatu yang tentu saja merupakan sebuah kebohongan. Apa pun yang sedang dia rencanakan sekarang, aku menerka dia sedang mencoba mengadu domba aku dengan Zero karena dia yang memergoki aku dan Aaron sedang berduaan di kamar kami dalam kondisi yang semua orang pun bisa melihat dengan jelas kami nyaris bercinta.
"Tutup mulutmu!" bentak Zero disertai geraman tertahan karena amarah tengah menguasai.
"Aku mengatakan yang sebenarnya. Kalau kau tidak percaya, lihat saja kondisi kami berdua. Jika kau tidak datang mengganggu mungkin kami sedang bersenang-senang sekarang."
"Aku bilang tutup mulutmu!"
Alih-alih merasa takut mendengar bentakan Zero yang semua orang pun bisa menerka betapa murkanya dia, Aaron justru tertawa lantang bagai orang kesetanan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com