"Aku ini, sebetulnya kutu buku, Keenan. Gak punya banyak teman. Gak pernah aku dandan kaya gini ke kampus." Keenan sedikit mengurangi kecepatan laju kendaraannya, menoleh ke arah Nina. Menatapnya dari dagu hingga rambutnya.
Nina merasa risi ditatap seperti itu oleh Keenan, menyematkan rambutnya ke belakang telinganya.
"Aku dandan, cuma buat kamu." Nina menoleh dan membalas tatapan Keenan. Setelah itu, Nina langsung menunduk.
Keenan belum memberitahukan tujuannya ke mana. Karena Nina pun tidak bertanya, Keenan tidak merasa perlu untuk mengatakan ke mana mereka akan pergi.
Selama beberapa saat, kecanggungan terjadi di antara mereka. Hingga mobil sedan dengan interior mewah, dan berwarna cokelat metalik itu berhenti di sebuah tempat spa.
Nina menoleh.
"Spa?" Keenan mengangguk. Raut wajahnya datar.
Sebelum Keenan membuka kunci mobilnya, ia membuka blazernya, dan menyodorkannya di hadapan Nina. Mengisyaratkan agar Nina mengambil dan mengenakannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com