Dengan sangat terpaksa Xiao Yi mau meminum obatnya. Meskipun hampir keluar lagi dari tenggorokannya.
"Air … air," ujar Xiao Yi sambil mengibaskan tangannya karena obat itu terasa menyangkut di tenggorokannya.
Li Zheng Yu lantas menyodorkan gelas yang berisi air putih kembali pada Xiao Yi untuk yang kedua kalinya.
Sejak kecil Xiao Yi memang selalu kesulitan minum obat. Itu sebabnya ia selalu menolak jika pergi ke dokter meskipun sakitnya parah.
"Kenapa masih terasa mengganjal?" ujar Xiao Yi sambil memegang lehernya.
"Itu hanya perasaanmu saja. Kau bahkan sudah menghabiskan dua gelas air minum," ujar Li Zheng Yu.
"Lain kali jangan memaksaku lagi," ujar Xiao Yi sembari menyandarkan kepalanya kembali ke ujung ranjang. Kedua bahunya hingga ke arah dadanya yang mulus terlihat jelas karena ia masih mengenakan handuk saja.
"Kau belum mengganti pakaianmu?" tanya Li Zheng Yu sembari mengamati leher jenjang milik Xiao Yi hingga bahunya yang terekspos bebas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com