webnovel

Hutan Besar Star Dou R-18

Karena Xiao Wu, Zhu Zhuqing, Tang San, dan Oscar menembus level 30, Flanders sangat senang dan menyuruh Zhao Wuji untuk berburu cincin roh untuk mereka.

Tian Xing datang dengan memakai baju berwarna putih dengan warna perak di pinggiran nya dan celana berwarna hitam murni, berdiri di samping Xiao Wu dan yang lain nya, Dai Mubai dan Tang San diam saja di pinggir sementara Ma Hongjun dan Oscar menyapa Tian Xing.

"Bos Xing, selamat pagi." kata Ma Hongjun, "Pagi gemuk, Oscar tenang saja cincin roh mu biar aku bantu." kata Tian Xing, "Ya, terima kasih, bos Xing." kata Oscar, "Ya, Tian Xing atur barisan, aku tidak akan bertindak kecuali ada situasi khusus." kata Zhao Wuji setelah datang.

"Oke, Dai Mubai dan aku berdiri paling depan untuk membuka jalan, Xiao Wu dan Zhu Zhuqing masing-masing sisi kanan dan kiri untuk melihat situasi di depan, Tang San berdiri paling tengah melindungi Ning Rongrong dan Oscar dibelakang nya, Hongjun akan menjaga sisi belakang." kata Tian Xing dengan satu tarikan nafas.

Yang lain tidak keberatan dan Zhao Wuji sendiri setuju dengan pengaturan dari Tian Xing, segera 9 orang itu keluar dari akademi Shrek dan berjalan kaki menuju Hutan Besar Star Dou.

Dijalan, mata Tian Xing berubah menjadi EMS dan Tang San secara tidak sadar menatap mata merah darah Tian Xing, dengan seringai dihatinya, "Tsukuyomi." gumam Tian Xing pelan.

Tangan dan kaki Tang San diborgol di tempat duduk dengan layar putih dihadapan nya, "Tang San, kamu pasti sudah tau ini dari Dai Mubai, bukan?" tanya Tian Xing lembut, "Kamu, apa yang kamu inginkan? dan bagaimana Xiao Wu menjadi seperti ini?" tanya Tang San setelah menahan nya begitu lama.

"Oh, biarku perjelas, kamu akan menonton nya dari awal, ini adalah masa depanmu ketika aku tidak hadir di tengah-tengah kalian." kata Tian Xing tersenyum sinis dan layar putih menunjukkan kedekatan Tang San dan Xiao Wu seperti karya asli nya namun lebih intim.

Tak terasa, 2 hari sudah berlalu di ruang Tsukuyomi tapi Tang San tidak merasa lapar sedikit pun, dan layar putih juga menunjukkan Tang San dan Xiao Wu yang telah memiliki anak keduanya Tang Wulin.

"Dan ini kenyataan asli nya." kata Tian Xing dengan senyum tipis di wajahnya dan Xiao Wu kecil yang didekati oleh Tian Xing dan secara bertahap menjadi lebih dekat, Tang San menggertakkan giginya dengan penuh kebencian, jika awalnya Tang San hanya merasa tidak nyaman pada Tian Xing setelah pemberitahuan Dai Mubai maka sekarang hati nya penuh dengan kebencian mendalam pada Tian Xing.

"Benar benar tercela! Xiao Wu adalah milikku, dulu atau sekarang dia adalah milikku, cepat atau lambat aku akan merebut nya kembali dari mu." kata Tang San dengan mata melotot, "Oh? lalu aku tunggu." kata Tian Xing menjawab dengan nada mengejek.

Tian Xing melihat poin nya, Dai Mubai sendiri 400/1.000 dan Tang San 300/1.000 setelah mengecek ulang, Tian Xing menyeringai dan berpikir bahwa jika diberi kabar bahwa orang yang diinginkan mereka hamil anaknya maka keputusasaan dan kebencian nya mungkin langsung penuh.

Tian Xing juga bersemangat untuk menghamili semua wanita nya, di sisi lain Tian Xing membubarkan Tsukuyomi nya pada Tang San dan Tang San langsung duduk diam menyembuhkan kelelahan mental nya, "Tang San, apa yang terjadi?" tanya Zhao Wuji dibelakang mereka, "Tidak apa guru Zhao, kepala ku hanya pusing sesaat." kata Tang San memaksakan berdiri.

Zhao Wuji tidak berkata apa-apa lagi dan menyuruh mereka semua untuk memesan hotel dan beristirahat, Tian Xing merasa dia sedikit merubah plotnya, mereka tidak akan bertemu akademi Canghui dan menghajarnya dan juga akademi Canghui tidak akan menyimpan dendam pada akademi Shrek seperti plot asli nya.

Zhao Wuji memesan tiga kamar dan dibagi dirinya, anak laki-laki dan perempuan, setelah sampai di kamar Tian Xing melihat tulang jiwa 10.000 tahun di tas nya yang mengganggu pemandangan nya.

Tian Xing menukarnya dan tulang lengan kiri Burung Api yang Membara dan tulang tengkorak Kura Kura Air Biru, "Oscar, gemuk, aku memiliki hadiah untuk kalian." kata Tian Xing sambil tersenyum, "Nah, bos Xing cepat, perlihatkan padaku." seru Ma Hongjun yang baru masuk kamar Oscar juga bersemangat, Dai Mubai dan Tang San hanya melirik lalu berjalan berdua ke pojok kamar.

"Ini, buka lah." kata Tian Xing menyerahkan dua kotak dengan fluktuasi roh yang kuat, Ma Hongjun dan Oscar tidak banyak pikir dan membukanya, "Ini.. tulang jiwa!" kata Ma Hongjun terkejut, "Bos Xing, hadiah ini sangat berharga, berikan saja pada Xiao Wu atau yang lainnya." kata Oscar menyerahkan kotak itu kembali.

"Hey, aku memiliki tulang jiwa yang lebih cocok untuk mereka, jadi tulang jiwa ini aku berikan padamu." kata Tian Xing, "Duduk dan seraplah." lanjut nya lalu pergi keluar kamar.

Ma Hongjun dan Oscar terharu dalam hati nya dan bersumpah dalam hati mereka akan mengikuti Tian Xing kemanapun dia pergi, Ma Hongjun mengambil tulang jiwa nya ke lengan kirinya dan Oscar ke kepala nya, Dai Mubai dan Tang San sangat iri karena mereka tau tulang jiwa itu sangat berharga dan sangat jarang bagi binatang jiwa untuk meledakkan tulang jiwa, kesempatan nya adalah 1/1.000 kecuali binatang jiwa 100.000 tahun.

Tian Xing keluar dan memanggil Shen Hu, "Bagaimana? dimana lokasi dari tempat Ah Yin?" tanya Tian Xing setelah Shen Hu datang, "Yah, ada di pinggir Hutan Matahari Terbenam, ada air terjun disana." kata Shen Hu, "Oh ya, Shen Hu bagaimana jika kita bermalam hari ini." kata Tian Xing nakal karena dia sedikit tidak tahan untuk menunggu bagian kedua untuk Qian Renxue.

"Ah, aku, baik." kata Shen Hu memerah karena malu, Tian Xing membuka kamar lalu membawa Shen Hu ke kamar paling atas di lantai tiga sedangkan yang lainnya tinggal di lantai dua.

Sesampainya disana, Tian Xing langsung melumat bibir ceri Shen Hu dengan lembut, Tian Xing merasa bibir Shen Hu sangat manis dan membuat nya ketagihan hingga lupa bernafas, dia sadar setelah Shen Hu memukul ringan dadanya karena kehabisan nafas, Tian Xing menyeringai dan membuka bajunya dan baju Shen Hu satu persatu.

Setelah mereka berdua telanjang bulat, dua gunung bulat serta gua suci Shen Hu yang berwarna kemerahan tanpa bulu terlihat didepan Tian Xing dan tongkat naga Tian Xing yang menjulang tinggi terpampang jelas dihadapan Shen Hu, "Shen Hu, ayo gunakan mulut mu." kata Tian Xing, Shen Hu pun membuka mulut kecil nya dan melahap ujung tongkat naga Tian Xing.

"Ah, sekarang bergeraklah, jangan gunakan gigimu." kata Tian Xing memberi arahan, Shen Hu menurut dan memaju mundurkan kepalanya dan lidah nya sesekali mengelap tongkat naga Tian Xing membuat Tian Xing merasa kan nikmat di mulut kecil Shen Hu.

"Ah, aku menyesal, tidak membiarkan, Nana melakukan nya." kata Tian Xing tersendat sendat, "Lebih cepat, Hu'er aku akan keluar." kata Tian Xing cepat dan Shen Hu mempercepat nya dan tongkat naga Tian Xing pun mengeluarkan air mani nya dalam jumlah besar.

"Telan semua, Shen Hu." kata Tian Xing dan Shen Hu menelan semua nya tapi masih ada yang menetes keluar dari mulut nya, Tian Xing tidak ingin berlama-lama dan membiarkan Shen Hu berbaring dan membuka kakinya, tongkat naga Tian Xing menembus perlahan lubang gua Shen Hu untuk menyesuaikan.

Shen Hu mengangguk dan Tian Xing pun menembusnya lebih dalam dan merobek selaput dara Shen Hu, Tian Xing melumat bibir Shen Hu dan meremas bukit kembar nya untuk mengurangi rasa sakit nya, setelah Shen Hu mengangguk lagi Tian Xing mulai memaju mundurkan pinggulnya dengan kecepatan sedang.

"Ahh..Ahh...ahhh, lebih cepatt..inii sangatt besarrr." kata Shen Hu keras, "Ahh... milikmu sangat sempit, Hu'er." kata Tian Xing membalas dan mempercepat laju nya, "Ahhh....Ahhh...Uhhh...Ahhh." desah Shen Hu membuat Tian Xing sangat bersemangat.

"Aku hampir sampai, Hu'er." kata Tian Xing, "Aku juga..Ahhh." kata Shen Hu mengeluarkan cairan hangat dan Tian Xing juga membalas dengan mengeluarkan air mani nya. Tian Xing dan Shen Hu berkeringat dan beristirahat sebentar dan melanjutkan nya lagi hingga tengah malam, Tian Xing dan Shen Hu juga akhirnya tertidur karena kelelahan sambil berpelukan.

~Um, Hay semuanya maaf yah kalo misalnya tulisan nya masih acak-acakan dan untuk adegan dewasa nya terlalu sedikit atau kurang bergairah karena saya gak terlalu jago sih buat yang kaya gituan, hehe. Maaf juga nih kalo misalnya jarang up atau gimana, soalnya waktu itu dan sekarang juga lagi sibuk tugas nih hem.~

Nächstes Kapitel