13 Bab 13 - Pegunungan Himalaya

Bella menatap anaknya dengan senyum lembut, tapi ada jejak air mata bening di matanya yang indah,

"Jaga dirimu baik-baik, Arthur."

Arthur menatap ibunya dengan sendu, akan bohong jika dia mengatakan dia tidak sedih, lagipula Bella lah yang melahirkannya ke zaman ini.

"Kalau begitu aku berangkat, Ibu."

Tepat sebelum dia berbalik Nina muncul membawa sesuatu berbentuk kotak di tangannya,

"Tuan Muda, tolong terima hadiah dariku."

"Apa itu?" Arthur sedikit bingung.

"Hehe, terima saja Tuan Muda, nanti di perjalanan Anda bisa membukanya," kata Nina sambil tersenyum lucu.

Melihat sepertinya Nina tidak memberi Arthur penjelasan lagi, dia dengan pasrah mengambil dan menerima kotak misterius itu,

"Kalau begitu aku akan menerimanya, terima kasih."

"Selamat tingg-,"

Tiba-tiba Nina memotongnya,

"Oh iya, Tuan Muda jangan sampai lupa makan dengan teratur, jika tidak pertumbuhanmu akan terhambat dibandingkan yang lainnya,"

Kening Arthur berkedut,

Terhambat?

Tubuh Arthur saat ini sudah tumbuh mendahului serigala seumurannya. Arthur tidak tahu mengapa itu terjadi, walaupun sepertinya dia banyak makan, Arthur hanya akan makan ketika dia lapar. Mungkin gen Bastian terlalu mendominasi di tubuhnya.

"Oke, kalau begitu sampai jumpa," kata Arthur sambil senyum terpaksa lalu pergi dengan cepat sebelum Nina sempat berbicara lagi.

Dalam perjalanan Arthur dengan bosan memikirkan Spaces, hingga saat ini Arthur masih belum mengetahui fungsi Spaces selain sebagai tempat penyimpanan portabel.

Selain itu, Arthur sudah membangun tempat seperti perkemahan kecil di Spacesnya. Beberapa waktu lalu dia juga membawa banyak tanaman Lightfood ke dalam Spaces, Lightfood adalah jenis tanaman unik yang buahnya dapat mengeluarkan cahaya, dia meminjamnya dari taman milik keluarganya.

Tanaman Lighfood sendiri anehnya tidak terlalu memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh, selama Lighfood berbuah maka cahaya dari buahnya sudah cukup untuk menyinari daunnya sendiri.

Pada awalnya Arthur terkejut ketika tahu bahwa ada tanaman seperti itu, ini mengagetkan karena selama tanaman itu mampu menumbuhkan buah maka itu bahkan bisa hidup di tempat tergelap sekalipun, contohnya Spacesnya.

Saat ini hampir semua barang-barang milik Arthur berada di dalam Spacesnya, jadi dia saat ini hanya membawa tas kecil yang berisi hal-hal pokok dan juga kotak misterius yang diberi oleh Nina.

Beberapa waktu kemudian Arthur sampai di podium tempat calon siswa berkumpul, dia kemudian berjalan menuju tempat ayahnya berada.

Bastian yang melihat bahwa Arthur mendekatinya juga mulai memisahkan diri dari orang-orang disekitarnya dan berjalan ke arah Arthur datang,

Setelah sampai Arthur tidak tahu apa yang harus dibicarakan dengan ayahnya. Mereka hanya saling memandang dalam diam sejenak lalu Bastian memecahkan keheningan itu dan mulai berbicara,

"Jadi Arthur, aku tidak akan berbicara banyak, walaupun aku tahu kalau kau memiliki kelemahan fatal tapi aku harap kau akan menjadi seorang kultivator yang kuat di masa depan, dalam beberapa tahun kedepan kita juga tidak akan bertemu lagi, maafkan aku tapi aku hanya bisa memberimu hadiah kecil ini."

Bastian kemudian mengulurkan tangannya dan memberikan tas kecil berwarna kuning kepada Arthur.

Arthur sendiri tidak berharap apa-apa pada ayahnya, awalnya dia hanya ingin mengucapkan perpisahan kecil sebagai keluarga.

Mengetahui bahwa Bastian memberinya hadiah, Arthur dengan cepat menerimanya dan memasukkannya pada tasnya sendiri,

"Terima kasih Ayah. Aku harap kau tetap menjaga ibu dan lainnya di keluarga."

"Bahkan tanpa kau minta, aku akan tetap melakukannya," kata Bastian tegas.

"Kalau begitu selamat tinggal,"

Arthur lalu berjalan menuju tempat berkumpulnya para calon siswa dari Sekolah Sea White.

Arthur mencoba melihat sekeliling untuk mencari sosok putih Silvia tapi dia tidak menemukannya, sepertinya sekolahnya sudah berangkat duluan.

Arthur mengalihkan pandangannya pada Umi yang sepertinya akan berbicara.

Melihat bahwa semua calon siswa sekolahnya sudah datang semua, Umi kemudian mengumumkan keberangkatannya,

"Karena semua siswa sudah berkumpul, ayo kita segera berangkat menuju sekolah kalian."

Lalu benda berwarna putih salju berbentuk peluru datang dan berhenti di depan mereka,

"Ayo, dengan kendaraan ini perjalanan hanya memakan waktu beberapa menit," kata Umi sambil masuk ke dalam benda itu.

Arthur dan yang lainnya dengan cepat mengikuti Umi, di dalam mereka bisa melihat semua hal yang ada di luar seolah-olah dinding kendaraan itu adalah kaca. Kemudian kendaraan putih itu mulai melaju ke arah barat dengan cepat.

Saking cepatnya, Arthur hanya melihat blur hijau di jendela kendaraan.

Ketika dalam perjalanan Arthur mencoba membuka percakapan dengan anak di sampingnya,

"Hey, menurutmu di mana letak Sekolah Sea White?"

Antonio yang melihat bahwa Arthur tidak tahu informasi seperti itu hanya tertawa remeh,

"Apa kau tidak tahu? Bagaimana mungkin Tuan Muda cacat sepertimu tidak tahu hal semacam ini?"

Mendengar hinaan itu membuat wajah Arthur menghitam, namun dia tetap tenang. Mana mungkin Arthur terpancing oleh hal yang dikeluarkan bocah singa berusia 9 tahun itu,

"Jika kau tidak tahu juga maka aku akan bertanya pada yang lainnya," kata Arthur sambil mengangkat kedua bahunya sebentar.

Melihat bahwa Arthur akan bertanya pada yang lain, Antonio dengan cepat berbicara,

"Tunggu jangan mengacuhkanku, aku tahu dimana letaknya."

"Jadi di mana letaknya?" tanya Arthur dengan sabar.

Ketika mendengar Arthur bertanya lagi, Antonio tersenyum jahat pada Arthur,

"Hehe, jika kau benar-benar ingin tahu, kau harus memohon dulu padaku terlebih dahulu."

Serius?

Mendengar itu membuat Arthur tidak tahu harus tertawa atau menangis, dia bahkan belum sampai di sekolah dan sudah ada orang yang ingin membuat masalah dengannya.

Apa yang dimakan Antonio sehingga dia tumbuh menjadi bocah semacam ini?

Apakah Antonio berpikir bahwa dia adalah satu-satunya sumber informasi Arthur?

Mengetahui bahwa percakapan itu tidak mendekati hal yang dia inginkan, Arthur dengan cepat mulai mengangkat tangan dan bertanya pada Umi,

"Permisi Bibi Umi."

Umi yang memerhatikan bahwa Arthur berbicara padanya juga dengan cepat merespon,

"Ada apa Arthur?"

"Sebenarnya di mana letak Sekolah Sea White ini?" tanya Arthur dengan nada yang sopan.

Umi hanya tertawa pelan ketika mengetahui bahwa salah satu siswanya tidak mengetahui letak sekolah mereka, Umi dengan santai menjawab,

"Sekolah kita terletak di Pegunungan Frosten,"

'Pegunungan Frosten?'

Arthur belum pernah mendengar nama ini selama hidup dikehidupannya yang dulu maupun yang sekarang. Jadi dia bertanya lagi,

"Di mana Pegunungan Frosten ini?"

Umi hanya berbicara sambil tersenyum misterius,

"Kau akan tahu ketika sampai di sana."

Mengetahui bahwa dia tidak menerima jawaban lagi, Arthur juga mulai terdiam memikirkan hal itu.

Antonio sendiri geram karena dari tadi dia diabaikan oleh Arthur, dia kemudian berbisik pada Arthur disampingnya,

"Hey kau, jika kita nanti satu kelas maka hidupmu di masa depan tidak akan semudah yang kau pikirkan, Arthur"

Antonio sendiri terlahir dari keluarga konglomerat di Kota Deity, tapi dari kecil dia dididik untuk menjaga kesopanan dan kehormatan di depan keluarga Dirusfus.

Jadi Antonio tidak terima ketika dia mengetahui bahwa dia harus menjaga kesopanan pada tuan muda cacat di sampingnya.

Sedangkan Arthur hanya memutar matanya dengan bosan saat mendengar itu. Dia akan berbicara ketika suara perempuan tiba-tiba menyahutinya,

"Jika kau ingin mengetahui di mana letak Pegunungan Frosten, aku bisa memberi tahumu beberapa hal."

Arthur lalu mengalihkan pandangannya pada sumber suara dan dia melihat seekor anjing pudel betina berwarna putih, Prisil.

Arthur dengan cepat menjawab,

"Kalau tidak salah namamu adalah Prisil kan? Jadi apa Pegunungan Frosten ini?"

"Iya, untuk letak spesifiknya aku tidak tahu, yang aku tahu bahwa Pegunungan Frozen adalah pegunungan bersalju yang terbesar di dunia, di sana juga terdapat gunung tertinggi di dunia, Gunung Oflaw," kata Prisil merespon pertanyaan Arthur.

Arthur terdiam dalam hati memikirkan hal itu, tapi di luar dia berterima kasih pada Prisil dengan senang,

"Terima kasih untuk informasinya, Prisil"

"Sama-sama," kata Prisil sepertinya terpesona dengan senyum mengerikan Arthur.

Setahu Arthur, pegunungan salju terbesar adalah Pegunungan Himalaya dan gunung tertinggi adalah Gunung Everest. Karena dia saat ini berada di bumi yang sama maka kemungkinan besar Sekolah Sea White terletak di dekat Pegunungan Himalaya.

Tentu mungkin jika Pegunungan Frozen adalah pegunungan lainnya yang terbentuk baru-baru ini karena aktivitas kerak bumi selama Arthur tidak ada.

Kemudian kata-kata Umi membangunkan Arthur dari lamunannya,

"Baiklah anak-anak, selamat datang di Sekolah Sea White."

Kendaraan itu melambat dan berhenti di ketinggian tertentu, para siswa kemudian terpesona ketika melihat pemandangan sekolah besar yang berada di bawah mereka.

Namun pandangan Arthur melihat pada kejauhan tempat pegunungan besar yang tertutup warna putih, pegunungan itu terlihat familiar di mata Arthur.

"Ini benar-benar Pegunungan Himalaya."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

avataravatar
Nächstes Kapitel