Setelah diberi penjelasan serta pengertian pada akhirnya para murid-murid mau untuk belajar Sains di ruang Sains seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Semuanya keluar dari kelas, untuk mengikuti jam pelajaran Sains. Tanpa terkecuali Raeni dan Nana.
Keduanya memang keluar dari kelas, namun langkah Raeni terhalang Nana di sana. Tepat di depan kelas 12 ruang A.
"Hey, kamu! Gadis tidak tahu diri!"
Nana mengatakannya dengan begitu keras, serta ada amarah dari nada suaranya itu.
"Hm? Maksudmu aku?"
Raeni yang sedari diam dan berjalan santai itu memang tidak tahu menau maksud dari Nana tersebut, yang menurutnya datang dengan cara marah-marah yang tidak jelas.
"Iya, memang kenapa jika aku membentakmu? Apa kamu ingin melaporkannya kepada guru?"
Wajahnya nanar. Expresinya pula tidak terlihat seperti seseorang yang sedang baik-baik saja.
Nana juga menatap tajam Raeni, bahkan gadis cantik dari anak pemilik Yayasan sekolah ini tampak mendesak Raeni hingga terpojok ke sudut dinding.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com