Baby kembali ke apartemen-nya. Dia langsung masuk kamar dan melempar tas jinjingnya ke atas tempat tidur.
"Aaaaa!" kesalnya.
Bukan hanya sekedar kesal, tetapi dia juga marah, bahkan sampai mengaak-acak rambutnya yang sengaja terurai itu.
"Bodoh! Bodoh! Dasar bodoh!"
"Bagaimana bisa aku bertemu dengan dia kembali? Kenapa juga aku harus melihat dirinya di mall itu? Mengapa kita harus bertemu lagi di sana?"
Baby ngomel sendiri. Menyalahkan dirinya yang tanpa sengaja bertemu dengan Hendar di mall beberapa saat lalu.
"Kenapa harus dia? Mengapa kau harus mempertemukanku dengan dia kembali? Ya Tuhan, kau ingin aku berbuat apa?" katanya mengeluh.
"Lima tahun yang lalu kau jadikan diriku sebagai orang jahat, yang dengan tega meninggalkan suaminya. Dan setelah itu semua berlalu, mengapa juga kau mempertemukan kami kembali."
Kepalanya mendongak ke atas, seakan-akan tengah mengadu kepada Tuhan. Memang dirinya sedang meratapi nasibnya yang seolah-olah sedang dipermainkan dirinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com