webnovel

Dendam Terindah

Urban
Laufend · 95.7K Ansichten
  • 166 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    49 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Gema Melody Agnesia harus menelan kenyataan pahit ketika Claudio Alfredo Regazka tiba-tiba memutuskan dirinya dan pergi ke luar negeri. Cinta yang mulai tumbuh di hati Agnes seakan langsung gugur dan padam selama 5 tahun sejak ditinggal Claudio dan menerima pinangan Bagas Aditya Waksana, putra konglomerat Adi Waksana, namun pernikahan yang terjadi di antara keduanya adalah pernikahan kontrak dan hanya sekadar urusan bisnis. Sikap Bagas yang dingin dan tak acuh pada Agnes serta sakit hati Agnes pada Claudio, membuatnya frustrasi dan pergi ke Paris menghilangkan luka lama, namun Tuhan berkehendak lain. Saat ia mulai bisa menenangkan diri, sang mantan kekasih yang telah pergi selama 5 tahun, tiba-tiba hadir kembali di kehidupannya dengan membawa sebuah rahasia yang membuat Agnes menyesal mengapa ia menikah dengan Bagas Aditya Waksana. Rahasia apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Claudio? Apakah Agnes akan membalas sakit hatinya pada Claudio meski Claudio telah menceritakan semuanya? Bagaimana sikap Bagas jika ia tahu Agnes kembali bertemu dengan Claudio, apakah ia akan menyusul Agnes dan belajar mencintainya atau ia akan melepaskan sang istri? Cover by Hisa

Chapter 1Cinta Monyet

Jakarta, 2017

"Cie, ternyata diam-diam kamu seneng sama Agnes, ya Claudio ...."

"Ayo, donk tembak dia! Ntar keburu keduluan, lho. Sayang, tuh barang bagus dianggurin."

"Hush! Ngawur kamu! Manusia disamakan sama barang! Terus, gimana, Claud? Kamu udah nembak Agnes?"

Percakapan yang riuh dan rusuh di sebuah kelas 3 IPA 11, di mana Claudio Alfredo Regazka, seorang kutu buku, pendiam, namun tampan dan kharismatik menikmati hari-hari di sekolah menengah atas swasta ternama di Jakarta. Kelas yang biasanya sepi itu tiba-tiba ramai setelah salah satu temannya menemukan surat cinta berwarna pink dengan gambar hati dan mawar putih di surat tersebut. Sontak, teman-teman Claudio, begitulah ia disapa jika di sekolah langsung menggila karena Claudio bukanlah tipe pria yang sepertinya menyukai wanita, tapi ternyata diam-diam ia telah menyiapkan satu senjata ampuh untuk menembak calon pujaan hatinya, Gema Melody Agnesia, siswi kelas 3 IPA 12 dan primadona Sekolah Pelita Bangsa.

"Jadi, gimana, Claud? Udah belom?" salah satu temannya tiba-tiba merangkul Claudio dengan senyum menggoda.

"Udah apanya, sih? Ga jelas deh kamu! Udah, ah jangan nyebar gosip! Siapa sih yang pertama kali nemuin itu surat?" tanya Claudio sedikit kesal.

"Haha, Claudio ... Claudio. Kamu emang pinter dalam pelajaran, tapi kamu ga pinter menyembunyikan perasaan," ejek temannya mengipas-ngipas tangannya.

"M-maksud kamu, Vin?" Claudio mulai penasaran.

"Hehhhh, apa rata-rata anak pinter itu emang ga pandai sandiwara apa ya?" ucap Vino, teman sekaligus sahabat karib Claudio.

"Maksud kamu apa, sih Vino?Aku ga ngerti! Udah, minggir kamu. Balik sana ke kursi kamu! Bentar lagi jam istirahat selesai." Claudio menggeser Vino dari kursinya. Sementara Vino hanya tersenyum menggelengkan kepala. "Agnes nanti ga dijemput." Ucap Vino segera kembali ke kursinya.

Claudio terkejut dengan ucapan sang sahabat, dia menoleh ke belakang, melihat Vino sedang bersenda gurau dengan teman yang lain. 'Dari mana Vino tahu kalau Agnes nanti ga dijemput?'

***

Akhirnya, tepat pukul 14.00, bel panjang tanda sekolah selesai berbunyi dengan nyaring. Cuaca yang tiba-tiba tak bersahabat membuat banyak para siswa yang tertahan di sekolah, termasuk Claudio dan Agnes yang masih ada di depan teras sekolah, menunggu sang hujan reda. Agnes dan beberapa orang temannya asyik bersenda gurau, melihat gawai mereka, sementara di sisi lainnya, Claudio juga tengah berteduh bersama dengan Vino.

"Tuh, kan bener apa aku bilang. Agnes ga dijemput." Lirik Vino ke arah Agnes.

"Kamu tahu kalo sekarang hujan?" tanya balik Claudio penasaran.

"Tahu," sahut Vino singkat. "Makanya aku bawa payung." Dia mengeluarkan payungnya dari dalam tas dan memberikannya pada Claudio.

"Nih, pake!"

"E-eh, a-apa ni?" kaget Claudio Vino menyodorkan payungnya.

"Payunglah, emang apa."

"Tau ini payung, terus buat apa?" Claudio sedikit menghela nafas bicara dengan sahabatnya.

"Oy, Nes!" teriak Vino.

Agnes yang sedang mendengarkan musik di ponselnya tak mendengar teriakan Vino yang berulang kali memanggilnya, hingga salah satu temannya mencopot sebelah earphone Agnes."Eh, kenapa ni?" kejut Agnes memegangi telinganya."

"Dipanggil Vino, tuh." Temannya memberikan kode dongakan kepala ke arah Vino.

"Mau apa Vino?" tanya Agnes penasaran, lirik Vino.

"Mana kutahu. Kamu emang lagi denger musik apa, sih? Serius banget."

Agnes hanya tersenyum kecil dan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Vino dan Claudio.

"Kenapa, Vin?" tanya Agnes dengan suara agak tinggi karena hujan.

Vino memperlihatkan payungnya yang berwarna merah sambil tertawa pada Agnes.

"Enggak! Ngapain aku pulang sama kamu," tolak mentah-mentah Agnes.

"Ye, sapa juga yang mau pulang sama kamu. Nih, aku pinjemin payung mamakku buat kalian."

"Kalian?!" Agnes dan Claudio sama-sama bicara. Keduanya saling tukar pandang, membuat siswa yang lain saling tertawa dan berbisik.

"Kompaknyaaaaa-" goda Vino.

Tak lama, ponsel Agnes berdering. Ia melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 14.30. Ekspresi gusar menaungi wajah cantiknya.

"Kenapa, Nes?" tanya temannya penasaran.

"Jam 14.30." Agnes menunjukkan ponselnya pada temannya.

"Itu ada telepon, ga kamu angkat?"

Agnes menggelengkan kepalanya.

Claudio yang sekilas melihat kegalauan dan kecemasan di wajah Agnes hanya berdiam tanpa berani mendekati apalagi bertanya padanya.

"Yaudah, pinjem aja payung Vino. Daripada kamu kena omelan sama mami kamu," ucap salah satu temannya.

Tanpa pikir panjang, Agnes menghampiri Vino dan Claudio, menengadahkan tangannya.

"Apa ni?" tanya Vino bingung."

Pinjem payung," sahut Agnes.

"Oh, tapi ada syaratnya."Vino mengusap-usap ujung hidungnya.

"Heh, kamu ya, Vin! Suka banget bikin orang kesel! Tadi nawarin, sekarang malah mempersulit! Dahlah, aku ga mau pinjem payung kamu! Makasih tawaran PHP-nya!" Agnes, dengan kesal hendak melangkah di tengah hujan, namun tiba-tiba Claudio dengan spontan memegang tangan Agnes dan menahannya. Vino dan murid-murid yang masih ada di tempat itu sontak bersorak dan suasana menjadi riuh, tak lupa siulan kala ABG sedang jatuh cinta pun segera terdengar dari tempat itu.

"K-kamu ...." Agnes beradu pandang dengan Claudio yang segera mengambil payung dari tangan Vino.

"Ini." Claudio memberikan payung ke Agnes.

"Lah, kenapa malah kamu kasih ke Agnes, Claud? Bukannya tadi kamu bilang mau pulang bareng sama dia?" oceh Vino seolah tak terima dengan tindakan Claudio barusan.

"Berisik!" Claudio mulai kesal dan meninggikan suaranya. Vino terdiam dan suasana yang awalnya riuh menjadi senyap.

Agnes merasa tak enak hati, tapi dia juga harus segera pergi ke tempat pelatihan sekolah musik klasik yang selama ini ditekuninya. "Makasih ya, Vin. Aku pinjem dulu, besok aku balikin payungnya." Agnes sekilas melirik ke arah Claudio yang menyandarkan punggungnya ke dinding sekolah sambil membuka gawainya. Sambil menggelengkan kepala, Agnes akhirnya pergi di antara derasnya hujan dan bunyi petir yang memekakkan telinga.

"Tega kamu Claud ngebiarin Agnes pulang sendiri? Mana ujannya gede banget sama petirnya, hiiiyy ... serem." Vino bergidik.

"Kenapa aku harus mengantarnya pulang? Memangnya dia siapa aku? Hanya karena surat itu, lantas kamu pikir aku suka sama Agnes? Ckckck, sempit banget sih pikiran kamu, Vino. Aku masih sekolah, dia juga masih sekolah, kalo aku bilang suka sama dia pun itu masih cinta monyet, bukan cinta ala orang dewasa atau ABG! Makanya, jangan kebanyakan nonton sinetron!" Claudio segera merogoh tas hitamnya dan mengeluarkan sebuah payung.

"L-lho? K-kamu bawa payung?" tanya Vino terkejut.

"Tiap hari malah. Kan ada pepatah 'sedia payung sebelum hujan'. Pas banget kan sekarang lagi ujan, jadi berguna."

Dengan senyum lebar mengembang, Claudio berjalan di tengah guyuran hujan dan menggoda Vino yang kesal akan sikapnya.

"Tch, kalo tau gini ga akan aku pinjemin payung mamakku. Dasar cowok dingin!"

Das könnte Ihnen auch gefallen

Mantan Suami Miliarderku Mengejar Aku Kembali

``` [Konten Dewasa] Arabella Donovan mengorbankan masa mudanya hanya untuk suaminya. Namun, ia menceraikannya karena Arabella tidak bisa memberinya anak, yang menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Bella memutuskan untuk menghilang dari kehidupannya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke negara ini dengan anak lelakinya yang menggemaskan. Kehidupan damainya mulai terganggu ketika mantan suaminya mengejarnya kembali begitu dia mengetahui bahwa Bella telah melahirkan anaknya. Tapi sekarang, dia bukanlah Bella yang sama seperti dulu. Dia adalah orang yang sangat berbeda. ***** "Bos, dia sudah kembali!" "Siapa?" Tristan Sinclair bertanya sambil menandatangani tumpukan kertas. "Istrimu—" Asisten itu ragu-ragu, mengamati Tristan dengan cermat. Ketika dia melihat alis Tristan berkerut, dia memperbaiki ucapannya. "Maaf, saya maksud mantan istrimu, Nona Donovan. Dia kembali dengan seorang anak laki-laki..." Tristan mendesah, memandangi kontrak di hadapannya. Setelah lima tahun mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melanjutkan hidupnya, itu terasa menyakitkan. Tapi ia tidak bisa menghindarinya. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain. Dia akan menerima kekalahannya ini. "Dia pantas mendapatkan suami baru..." Tristan bergumam, memecat asistennya. "Bos, yang saya maksud adalah anak lelaki yang manis itu. Saya kira dia sekitar empat tahun—" Tristan terkejut. Kepalanya terangkat, pandangannya tajam tertuju pada asistennya. "Saya butuh Anda untuk mengatur tes DNA untuk anak itu. Dan berikan saya alamatnya!" Sinar muncul di matanya saat senyum pelan melintas di wajahnya. ______ Penulis Novel: 1. DAMN! I FALL IN LOVE WITH HIM (Selesai) 2. Pengantin Pangeran Tak Mati (Selesai) 3. Rebirth: Dancing In My Destiny (Selesai) 4. Istri Jenius Miliuner (Selesai) 5. Kebangkitan Sebagai Istri Tuhan Vampir (Selesai) 6. Mantan Suami Miliuner Mengejarku Kembali _____ Cara menghubungi saya: >> Akun Instagram: authorpurplelight >> Halaman FB: Author_Purplelight >> Bergabunglah dengan Server Discord saya: https://bit.ly/purplelightserver _____ Catatan: Sampul buku adalah hak milik penulis. Tolong jangan digunakan kembali! ```

PurpleLight · Urban
Zu wenig Bewertungen
573 Chs

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urban
4.8
618 Chs

Presiden: Anda Adalah Ayah Dari Triplet Saya

"M... Marissa! Apakah mereka anak-anakku?" Mata Rafael tak berpaling dari wajah anak-anak yang menggemaskan itu. "Tidak, Rafael. Mereka bukan," Marissa berkata dengan senyum palsu, "Mereka bukan milikmu. Ingat?" dia berkedip dengan dramatis, "Kita tidak pernah menikah!" Kakak perempuan Marissa Aaron yang lebih tua, Valerie Aaron, meninggalkan pacarnya yang buta di hari pernikahannya dan kabur. Untuk menyelamatkan muka, keluarga Merissa memohon kepadanya untuk menikah dengan Raphael Sinclair. Ironisnya? Dia tidak diperbolehkan memberitahu suaminya yang buta bahwa dia bukan Valerie melainkan Marissa Aaron. Pada hari operasi mata Raphael yang berhasil, Marissa mengetahui bahwa Valerie telah kembali untuk mengambil tempatnya yang seharusnya sebagai menantu perempuan keluarga Sinclaire. Marissa mencoba menjelaskan kepada suaminya bahwa dialah yang menikah dengannya, tetapi dia tidak percaya. Alih-alih meyakinkan lebih lanjut, Marissa yang patah hati memutuskan untuk meninggalkan kota tanpa memberitahunya rahasianya. Raphael Sinclair adalah definisi klasik dari sangat tampan dan adalah satu-satunya pewaris grup industri Sinclair. Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengetahui bahwa selama ini wanita yang menawarkan padanya, cinta dan tubuhnya bukanlah Valerie melainkan adik perempuannya Marissa Aaron? Bagaimana reaksinya ketika dia mengetahui bahwa dia adalah ayah dari bayi-bayi yang Marissa kandung di rahimnya? Akankah dia mengejar Marissa dan memenangkan hatinya kembali? Dan pertanyaan senilai jutaan dollar! Akankah Marissa bisa memaafkannya dan mencintainya lagi? ```

JessicaKaye911 · Urban
4.7
513 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN