webnovel

Telepon dari Dimas

Mendengar ucapan itu, Jasmine pun langsung menggelengkan kepalanya cepat, sembari mengibas-ibaskan tangannya ke arah Renata.

Sedangkan Aaron, laki-laki itu terlihat sibuk mengaduk-aduk makanan yang ada di atas piring, sembari menundukan kepalanya. Dan dari ekspresi wajahnya, bisa ditebak, kalau wajah laki-laki itu khas seperti seseorang yang baru saja terbangun dari tidurnya, dengan tatapan sepasang kelopak matanya yang masih terlihat sayu dan mungkin, nyawa dalam jiwa laki-laki itu yang belum sepenuhnya terkumpul.

"Kau tidak perlu berkata seperti itu, kau pasti sedang cukup sibuk dengan urusanmu tadi, sampai kau melupakan jadwal makan siangku," balas Jasmine kemudian, masih dengan senyuman manis yang terlukis dalam wajahnya.

Dan akhirnya Renata hanya bisa menganggukan kepalanya, meskipun gadis itu masih merasa tidak nyaman, karena melupakan tanggung jawabnya terhadap Jasmine.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com