webnovel

128. Zeana Visio Nocturna. <Mimpi Buruk Zeana>

Semua yang dilihatnya hitam, tak ada pencahayaan sama sekali, ia seolah berada dalam ruangan tanpa batas.

Zeana mengerjapkan matanya, bersamaan dengan keringat dingin mengalir di dahinya, jantungnya berdegup kencang ketakutan, kegelapan memang bukan phobianya, tapi sesuatu yang lebih kelam seolah merenggut isi dadanya dan menggantikannya dengan kecemasan yang irasional.

Kakinya terlipat, dan tangannya memeluk tungkai kakinya, matanya melirik ke sembarang arah, berharap ada sebuah tangan yang terjulur ke arahnya, menolongnya, dan membawanya dari tempatnya sekarang berada.

Hawa dingin menusuk kulitnya, membekukan tulang-tulangnya, hingga giginya bergemeletuk kedinginan. Zeana sama sekali tak tahu darimana dingin ini berasal, tapi ia merasa jantungnya hampir berhenti karenanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com