webnovel

Sorry

'Udah jadi kebiasaan, kalo yang ramping lebih dipuja daripada yang gemuk'

*

*

*

"Lagi-lagi hujan,"

"Yah... kenapa harus hujan sih?"

"Main hujan skuy? sampe depan cafe biasanya, siapa yang

kalah bakalan traktir yang menang."

Seorang gadis terlihat sedang memandang beberapa teman dari sekolahnya yang tengah bercanda ria bersama, dirinya ingin sekali ikut bermain bersama mereka tapi, dia tahu kalau dia berbeda dari mereka.

"Hah... hujan." Ucapnya dengan wajah berseri. Tangannya terulur untuk merasakan percikan air yang turun dari langit.

Wajahnya yang tembam dengan mata yang bulat berwarna hitam pada korneonya membuat dirinya sangat manis. Tapi dengan wajah yang manis tak membuat semua teman-teman yang berada di kelasnya mau berteman dengannya kecuali satu yaitu....

Rena..

Ya, Rena adalah temannya dari kecil. Dia berasal dari keluarga kaya seperti dirinya, kepribadiannya ramah, baik, jujur dan sedikit judes kalau bisa dibilang. Setiap ada orang yang menghina fisiknya, Rena lah yang akan membelanya.

Berbicara soal fisik, semua orang tentu memiliki fisik yang berbeda. Tapi, entah kenapa dipandangan orang-orang saat melihat dirinya reaksi mereka yaitu, menggunjing.

Menertawakan dirinya dan mengatai dirinya dengan sebutan 'gajah' hanya karena memiliki tubuh yang gemuk. Marah? Untuk apa? Memang benar kok dirinya gemuk, terus mau dikata apa bila banyak orang berkata..

"Manis sih, tapi sayang gendut banget. Padahal kalau langsing tipe idaman semua cowok."

"Kebanyakan makan pasti, 10 piring juga ludes kalo dimakan sama dia,"

"HEH! KALIAN KALO MAU GIBAH JANGAN DIBELAKANG ORANGNYA! DIDEPAN KALO BERANI!"

Suara itu membuat dirinya segera berbalik dan menemukan sahabatnya yang tengah bersedekap dan menatap tajam ke arah kumpulan anak-anak dari kelas atas.

"JULUKANNYA KELAS JENIUS, TAPI KELAKUANNYA ORANG DIKELAS MINUS, CUPU!"

Sadis, ibarat lagi denger emak-emak gibah di sebelah rumah.

"Heh, anak kelas bawah! Maksud lo apaan ngatain kita cupu?!"

Rena menatap seorang cowok dengan rambut berantakan.

"Lah? Emang gue ngomong lo cupu?" Tanyanya dengan wajah yang polos. Lalu tanpa basa-basi Rena segera berbalik dan menghampiri sahabatnya yang sedari tadi dijadikan bahan gibah.

"Kita pulang yuk Ra." Ucapnya. Yang dibalas gelengan. "Gue mau main sama hujan dulu,"

"Yaelah njir, besok-besok aja main sama hujan. Hari ini lo harus temenin gue ke Mall,"

"Enggak ah, males," desahnya.

"RATRI!" Pekiknya kesal. "Pokoknya lo ikut. Sekarang."