webnovel

Cute Alligators

Mengisahkan 3 jagoan yang menamai diri mereka sebagai Cute Alligators yang terdiri dari Patria si ahli kickboxing, alim dan baik hati, Juju si ahli karate playboy dan wibu akut, dan terakhir Prof. Wans si jenius yang memilki IQ diatas 160 dan memilki kemampuan meracik ramuan yang bisa menambah kekuatan kedua sahabatnya. Mereka selalu kompak dan solid dalam menghadapi musuh mereka yaitu Kill Rabbits. Namun pada suatu ketika kekompakan mereka mulai goyah karna kehadiran wanita cantik yang mampu membuat mereka jatuh cinta, wanita itu bernama Queen Salsa, yang memilki nama asli Marpuah Bolecuria. Dia adalah wanita jahat bertompel suruhan dari geng Kill Rabbits untuk menggoda para member Cute Alligators. Kill Rabbits sendiri terdiri dari Didi Blue, sebagai ketua geng dan memiliki kekuatan aneh yang berasal dari planet Neptunus, Qimons adalah member kedua yang memiliki kekuatan tentakel yang bearsal dari mutasi gen gurita, dan kekuatan mereka didukung oleh Prof. Rudolf yang seorang ilmuan handal namun memilkii kelemahan yang parah, yaitu paling tidak bisa melihat wanita cantik dan seksi. Lalu mampukah Cute Alligators melawan Kill Rabbits? Yuk simak kelanjutannya disini.

Eva_Fingers · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
373 Chs

Hujan Pagi

Pagi yang cerah mendadak diserang mendung, padahal Mbah Tresno sudah berpakaian rapi dan bersiap hendak menemui, Mak Jinny.

 

"Yah, gagal lagi deh," keluh Mbah Tresno sambil bertopang dagu.

Mbah Tresno duduk di depan pintu sambil memandangi rintik hujan yang kian deras.

Dia tak habis pikir kenapa cuaca hari ini cepat sekali berubah, tadi saat bangun tidur masih cerah, tapi setelah selesai mandi, berpakaian rapi dan hendak menghampiri, Mak Jinny, mendadak hujan turun.

 

 

Mbah, gak jadi ngapel?" tanya Martina.

"Kamu gak lihat lagi hujan begini?" cantas Mbah Tresno.

"Eh, hujan mah gak apa-apa atu, Mbah! Kan sekalian biar lebih mesra," ujar Martiana

"Mesra bagaimana?"

"Ya, mesra, karna kalau hujan itu hawanya dingin, terus kalau dingin, 'kan bisa saling berpelukan gitu, Mbah!"

 

 

Seketika pikiran Mbah Tresno langsung melayang ke awang-awang setelah mendengar ucapan dari Martiana.

 

"Jinny, Tresno, kedinginan,"

"Kedinginan? Emang kamu habis ngapain?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com