Perdebatan itu sontak saja berbuntut panjang. Mereka terus saja saling tuduh. Liza pun juga akhirnya ikut terpancing emosi hanya karena buah kesalahpahaman yang lagi-lagi terjadi.
"Pokoknya aku tidak mau, Christ! Aku tidak mau kita saling melakukan pengecekan! Aku bisa mengecek diriku sendiri!" tolak Liza dengan keras.
"Kenapa?" tanya Christ dengan seringaiannya. "Atau jangan-jangan kaulah si pengkhianat itu? Iya?"
Liza terbelalak. "Apa kau tidak waras? Atau otakmu tidak pada tempatnya, hum?" omelnya. "Memang apa gunanya buatku juga melakukan pengkhianatan seperti itu? Ingat, kita sama-sama buronan dan tentu aku tak meresikokan hidupku untuk membawa makhluk hitam kemari!"
"Jangan menuduh-nuduh Nona Liza, ya!" Yang emosi malah si Yui. "Lebih baik berkaca pada dirimu sendiri! Apa kau suka kalau ada orang yang mengecek-ngecek tubuhmu? Tidak kan??"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com