webnovel

CODE: FAUST

" The world is on chaos and despair " ...... ... " The world is turning into hell " ...... ... Tahun 2028 , bumi terserang sebuah penyakit misterius yang membuat manusia menjadi monster , bahkan virus tersebut membuat efek yang sama kepada hewan yang terjangkit dengan virus ini sama seperti manusia , terjangkit dengan virus ini sama dengan keputus asaan , tidak ada yang bisa menyembuhkan virus ini , siapa pun tidak bisa membantu mu , dikucilkan di jauhi , dan terisolasi dan pada akhirnya kamu berakhir mati dan berubah menjadi mutant . Dengan terjadi nya outbreak , dunia perlahan perlahan mulai runtuh , gedung gedung hancur akibat kerusakan yang di buat oleh para monster , yaitu para infected dan juga reated , dua kategori mutant atau monster yang terjangkit virus yang sama , di tahun 2036 manusia telah hidup bertahun tahun di dunia yang sudah jadi neraka ini , peraturan sudah berubah , yang kuat yang akan bertahan sementara yang lemah akan mati terlahap waktu dan mutant . Manusia mulai membuat faksi serta group mereka masing masing , bahkan pemerintah pun mulai kembali bangkit dan memonopoli semuanya. The Government , Black beast , nomads , striker , freedom , the orders dan bahkan faksi militer seperti ghost vulture , gray skull unit dan strider knight pun mulai bangkit dan berjalan kembali . " Perang masih terjadi , meskipun dunia ini berubah " Plague , seorang profesor ahli dalam tubuh manusia bahkan sebelum jadi profesor ia dulu adalah seorang dokter , nama asli dia adalah Dr. Plague , nama ini belum sepenuhnya nama dia yang sebenarnya , dengan tekad dan niat nya ia ingin mengembalikan dunia seperti semula , dengan begitu dia bisa membayar dosa dosanya di masa lalu Tapi , dibalik dunia yang seperti ini , perang masih berjalan dan mutant bahkan radioaktif dimana mana , ada misteri yang menyelimuti mengapa ini semua terjadi .

RaiiyaRay · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
56 Chs

Chapter 4: Finding Home

Plague berjalan mencari tempat yang bisa disebut rumah untuk dia pulang , plague terus berjalan dan berjalan hingga dia keluar dari daerah hutan dan melihat sebuah kota yang cukup besar , plague ingin turun dan pergi ke kota itu namun jalan turunnya itu terjal terpaksa dia loncat , plague melihat sekitar dan dia merasakan aura manusia dan Infected

" Disini ada manusia? , dan juga infected ? sepertinya aku harus menyelidiki daerah ini " plague pun berlari menuju jalan kota dan menghampiri aura dari keberadaan manusia dan Infected itu

Plague melihat sebuah pertarungan seorang laki laki dan perempuan melawan serbuan Infected , plague tak akan mengira bahwa Infected disini akan sebanyak itu bahkan menyerang survivor yang hanya dua orang , plague pun tanpa ragu membantu mereka

" Hey kalian , biar ku bantu kalian berdua melawan para infected ini !" Plague bergerak ke depan mereka dan melakukan serangan ombak cairan beracun , serangan itu berhasil membuat mereka melamban dan membuat jumlah mereka mengurang

" Kalian berdua ikuti aku , ke arah sana ! " Plague menunjuk ke arah kanan dan mereka berdua mengikuti plague

" Hey nama kamu siapa ? Mengapa kamu membantu kami ? " Tanya perempuan itu kepada plague sembari belari

" Tak ada penjelasan sebelum kita bebas dari kejaran mereka , huh ? " Ujar plague lalu dia melihat kebelakang plague melihat zombie itu masih mengejar dengan cukup cepat

Plague pun melakukan sesuatu untuk menghentikan para infected itu

" ... Sial , baiklah kalian kebelakang ku " plague menghentakan kakinya dan membuat sebuah cairan toxic muncul dari tanah dan membuat para infected itu melamban ,

" Dinding ini akan menahan mereka dalam waktu yang cukup lama , kita lanjut lari dan mencari tempat yang aman " ujar plague dan mereka melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari tempat aman

Akhirnya setelah beberapa mereka bertiga menemukan sebuah tempat aman untuk beristirahat di sebuah gedung yang lumayan hancur akibat kiamat , perempuan dan laki laki itu duduk , plague melihat keadaan sekitar apa aman atau tidak

" Sepertinya , ini sudah cukup aman ....phew banyak sekali infected nya aku cukup kaget "

Ujar plague

" Nama kamu siapa? Orang aneh " tanya perempuan itu kepada plague

" Nama ku Profesor Plague , aku disini hanya ingin menemukan camp survivor atau bisa dibilang shelter " ucap plague

" Jadi begitu , lalu kekuatan apa yang kamu keluarkan itu ? Aku tidak pernah melihatnya " ujar perempuan itu karena merasa aneh melihat kekuatan yang dimiliki plague

" Ah ini ...ini kekuatan biomass , kekuatan yang dimiliki seorang radiative aku mempunyai kekuatan ini tanpa sepengetahuan ku " ucap plague sembari menunjukkan cairan yang keluar di tangannya

" Kamu ini cukup aneh prof , tapi salam kenal nama ku Raphael " ucap laki laki itu dan dia memperkenalkan dirinya kepada plague

" Salam kenal juga , lalu kamu lady siapa nama mu? " Tanya plague kepada perempuan itu

" Nama ku Jeanne , Jeanne Christina salam kenal juga " ujar perempuan itu kepada plague

" Ah baiklah , kalo gitu salam kenal juga Jeanne ,jadi kalian kenapa bisa di kejar horde infected ? " Tanya plague atas hal yang terjadi sebelumnya yang menimpa mereka berdua

" Jadi sebenarnya , kami sedang mencari supply makanan dan mencari beberapa bahan untuk membuat senjata dll , kami tak sengaja mengaktifkan alarm mobil , dan itu membuat para infected mengejar kami " ujar raphael menjelaskan apa yang terjadi sebenernya

" Ah jadi begitu ya , kalian tak sengaja menyalakan alarm mobil .... Lalu bagaimana dengan barang barang kalian? " Tanya plague

" Barang barang yang kami butuh kan sudah kami kumpulkan , namun tidak semuanya tapi daripada bahaya sepertinya kami akan kembali " ucap raphael

" Tapi! Kalo kita membawa persediaan hanya segini saja kami akan di marahi , gak boleh gitu dong !! " Ucap Jeanne dengan nada ngegas

" Tapi jeanne keadaan di luar berbahaya bila kita melanjutkan pencarian supply , kita bisa saja mati disini " ucap raphael yang mengkhawatirkan keadaan dia dan jeanne

" .....begitu ya , hmmmm aku bisa bantu kalian , sebenernya ini cukup beresiko juga tapi karena jeanne tetap ingin mencari supply agar tidak di marahi , jadi mau gimana lagi " ujar plague memberi ide untuk mereka berdua dan plague pun dengan bersedia membantu mereka

" Baiklah , kalau begitu aku dan jeanne akan mencari supply kamu yang menjaga daerah sekitar kita" ucap raphael yang setuju dengan ucapan plague

" Hahaha , baiklah ayo kita mulai " Plague , Raphael dan Jeanne mulai mencari supply kembali setelah berhasil lari dan bersembunyi dari kejaran horde dari para infected

Mereka bertiga pun berjalan di dikota , mereka berdua mulai mencari bahan makanan , senjata dan bahan untuk crafting sementara Plague membersihkan daerah nya serta menjaga mereka berdua agar tidak terluka , setelah beberapa lama mereka mengumpulkan resource akhirnya sore hari pun tiba langit mulai gelap dan hari pun akan berubah menjadi berbahaya karena akan ada banyak Reated dan Infected yang keluar

" Sudah mulai gelap , mari kita pulang ke shelter sepertinya resource yang kita kumpulkan sudah cukup" ujar raphael sembari membawa bahan yang dia kumpulkan

" Um ... T-terimakasih plague karena kamu sudah membantu kami dan pengumpulan resource pun berjalan lancar karena kamu "

Ujar Jeanne berterimakasih kepada plague

" Sama sama , aku akan mengantarkan ke shelter kalian " ujar plague

" Baiklah , kalau begitu " ucap raphael

Plague mengantarkan raphael dan jeanne untuk pulang dan mengantarkan resource yang mereka kumpulkan di shelter , setelah berjalan beberapa lama hari pun mulai berubah menjadi malam dan mereka sampai ke shelter yang di tinggali oleh raphael dan jeanne

" Kita sudah sampai , biar ku buka kan gerbang nya " raphael pun membuka gerbang

" Kami pulang ketua !! " Teriak Raphael kepada ketua nya yang duduk di kursi sembari mendata material serta makanan

" Oh hey akhirnya kalian pulang juga , sepertinya kalian terhalangi oleh para infected " ujar ketua menyapa mereka berdua

" Iya , kami di kejar oleh horde dan kami terjebak tak bisa bergerak kemana mana " ujar raphael menceritakan apa yang terjadi

" Namun , aku di bantu oleh seseorang yang baru ku temui " ujar raphael

" Halo ketua dari shelter survivor , perkenalkan nama ku Profesor Plague aku disini hanya membantu mereka karena kebetulan aku melihat mereka " plague mengenalkan dirinya dan mengatakan kenapa dia bersama jeanne dan raphael

" Jadi begitu .....kamu ini cukup aneh memakai topeng gagal seperti itu , tapi sesuai nama mu kamu ini sama seperti dr plague yang ada di jaman kerajaan dulu saat black plague menyerang eropa " ujar ketua

" Ah anda sepertinya cukup tau sejarah klan ku " plague kagum dengan pengetahuan dari pak ketua

" Oh ya jeanne dan raphael kalian bisa beristirahat , aku harus berbicara sesuatu dengan dia " ujar ketua

" Baik ketua , sampai nanti prof" ucap raphael

" Hey kamu , kalau kamu melakukan hal hal yang mencurigakan aku akan menghantam mu! Kau tau itu!!" Jeanne malah mencurigai dan mengancam Plague

" Hey hey tenang lady , aku ini orang baik baik aku tidak akan bertindak jahat " ucap plague

Mereka berdua pun pergi menuju tempat mereka beristirahat atau bisa disebut ruangan mereka tidur dan makan

" Kamu ....apakah punya niat untuk tinggal disini ? Lagipula kamu ini seperti stray saja berkelana tanpa arah " ujar dan tanya ketua

" Hahh , betul juga ... hmmm aku cukup tertarik tinggal disini aku belum punya tempat untuk ku panggil rumah dan tempat untuk pulang , baiklah aku akan tinggal disini " ujar plague memikirkan apakah dia tinggal disini atau tidak namun dia akhirnya memutuskan untuk tinggal disini

" Baiklah kalau begitu , ruangan mu ada di no 14 kamu bisa bertanya pada staff yang mengurus soal ruangan , semoga kamu betah disini proff" ketua memberi kunci yang ber nomor 14 dan menyuruh Plague untuk bertanya pada staff yang mengurus ruangan

" Terimakasih , kalau gitu saya pamit dulu " plague pun pergi dan menuju tempat staff yang mengurus ruangan berada

Pada akhirnya plague menemukan sebuah tempat untuk dia sebut rumah, dia pun bertemu dengan teman dan rekan baru yang mungkin dia bisa percaya di dunia yang sudah amuradul ini , seperti apakah cerita selanjutnya dari jalan yang ditempuh oleh plague?

.

.

.

.

.

.

.

-bersambung-