" Udah sampai ya kita , hmm duh enak banget bobo " ucap jeanne
" Bangun jeanne kita sudah sampai " ujar plague sembari turun
" Heem aku bangun " jeanne pun turun dari buggy
" Kita sampai di stasiun St. Petensburg , untuk sementara mungkin aku akan menaruh penanda di mobil ku , supaya jaga jaga biar gak hilang " ucap natsumi
" .....jadi kita akan kemana selanjutnya ? " Tanya raphael
" Hmmm , mungkin kita akan beristirahat dulu distasiun , karena hari mau gelap gimana ? " Natsumi pun memutuskan berisitirahat di stasiun
" Setuju , kita tidak tau di tempat ini ada bahaya apa saja yang mengintai kita , bila di malam hari kita keluar mungkin kita akan berakhir tragis " ujar plague setuju dengan keputusan natsumi
" Ya kalau begitu , natsumi mari kita cari kayu bakar diluar , kalian hati hati di stasiun " ucap raphael dan ia pun pergi keluar bersama dengan natsumi
" Hahh , kamu gak papa jeanne ? " Tanya plague
" Iya gak papa , aku cukup shock mengetahui shelter hancur begitu saja " ucap jeanne
" ....aku paham perasaan mu , tapi untuk sekarang mentangisi mereka yang sudah tiada hanya akan menghabiskan waktu dan stamina mu " ujar plague
" Ya kamu ada benarnya sih , terimakasih ya ..... Ya aku beruntung bisa bertemu dengan mu , ya meskipun ..... " Jeanne terhenti di salah satu ucapan nya
" Hm , aku juga ber terima kasih juga , dan ..... maafin aku pada saat kamu kesulitan melawan badut itu , aku tak sempat membantu mu " ucap plague
" Tidak apa apa , selagi kamu baik baik saja aku senang kok , aku juga berharap bisa bertemu adik ku " ujar jeanne
" Iya , suatu saat kita pasti akan menemukan adik mu dan semoga dia masih hidup, stay positive " ucap plague
" Hehe , iya kamu benar aku harus stay positive "
Disaat momen sunyi dan sepi seperti itu , plague tertidur di pundak nya jeanne tanpa jeanne sadari , Jeanne pun memanggil plague tapi ia tak menjawab, jeanne pun menengok ke arah plague , dan terlihat ia tidur di pundak nya dengan damai , melihat itu jeanne merasa hangat dan ikut tidur bareng juga , karena lelah setelah panik dikejar oleh mutant yang berbahaya itu
Setelah menunggu lamanya akhirnya natsumi dan raphael kembali ke metro dan memanggil jeanne serta plague , namun tak ada jawaban sama sekali , raphael pun menengok mereka berdua yang terlihat sedang duduk berduaan
" Hey , kita sudah menemukan kayu nya nih ayo- " Raphael pun terhenti dan melihat mereka berdua tidur bareng
" Ah .... Ya untuk beberapa menit jangan di ganggu lah " gumam raphael
" Hey kemana jeanne dan plague? " Tanya natsumi
" Sst! , Mereka berdua tidur bikin di dekat mereka saja biar hangat gimana? " Ujar Raphael
" Ah ide bagus tuh , sambil nyender ke tembok enak tuh , yok bikin disitu "
Mereka pun membuat api unggun di samping rel kereta tak jauh dari batas rel kereta tersebut dimana plague dan jeanne tertidur tepat di samping dari batas rel kereta tersebut , dan akhirnya api unggun pun selesai di buat , dan raphael serta natsumi duduk menyender , dan beristirahat
Setelah semua kejadian ini , mereka sangat begitu lelah , sudah lelah shock dan panik , emosi mereka bercampur aduk layaknya bubur yang diaduk , acak acakan , di malam sunyi itu mereka tidur tanpa sempat makan yang pasti , mereka akan lapar di keesokan pagi nya , akhirnya pagi hari pun tiba dan api unggun pun mati
" Hoaamm.... , Woah dah pagi coy! , Aduhh laper beut ..... , Ambil makanan dulu dah di tas " ucap natsumi yang bangun duluan ketimbang yang lain
" Ah ada apa ya di tas ..... Ada sosis , soup tomat , sayuran kaleng , dan air minum serta makanan kaleng , ah bentar nyalain lagi ah api unggun , uih... Kok daerah sini jadi dingin sih , gua harus cepat cepet bikin api unggun ! " ujar natsumi
Akibat suhu dingin tersebut jeanne terbangun dan menggigil karena suhu st.petensburg sangat lah dingin , tapi disaat seperti itu plague dengan setengah sadar melepas baju lab nya yang berwarna putih dan menyelimuti jeanne lalu memeluk nya dengan hangat , jeanne hanya bisa tersipu malu dan tersenyum dengan perlakuan plague kepadanya
Sementara itu natsumi sedang sibuk membuat api unggun dan mengubahnya menjadi tempat untuk menghangat kan masakan , dan setelah beberapa menit natsumi pun berhasil membuat api unggun yang bisa digunakan sebagai penghangat makanan , yaitu sebuah api unggun yang di kanan dan kirinya ada sebuah kayu panjang dan di pasang di kedua kayu yang berdiri tersebut yaitu batang kayu lagi dan di taruh lah di situ sebuah panci oleh natsumi , ia mendapatkan panci tersebut dari area luar
" Aha dah jadi nih saatnya nge racik masakan asal asalan ala gua nih " ucap natsumi
Natsumi pun kembali ke tas nya dan mengambil pisau , sosis , kaleng isi sayuran , kaleng berisi soup tomato dan sendok serta wadah yang simpan di tasnya , natsumi pun mulai memasak dengan nemasukan sup tomat , sayuran dan memotong sosis lalu menaruh nya ke dalam panci , natsumi lupa satu bahan lagi , dan ia baru ingat yaitu roti yang ia simpan di tas , dan syukurlah roti yang ia simpan masih bagus dan masih bisa di konsumsi
" Hoamm.....bau apa ini ? " Raphael pun terbangun dari tidurnya
" Ah raphael bangun juga kamu akhirnya , aku masak makanan yang ku bawa kau pasti laper, yok sarapan " ujar natsumi
" Bentar , bangunin dulu mereka berdua kasian kedinginan " ucap raphael
" Oke "
Raphael pun menghampiri jeanne dan plague yang masih tertidur tapi kali ini plague melepas baju lab nya dan menyelimuti tubuh jeanne dengan baju itu
" Hey bangun , ayo kita sarapan, suhu hari ini sangat dingin kalian bisa beku nanti ! " Ujar Raphael membangun man mereka berdua
" Hoaamm , raphael ... selamat pagi " Jeanne bangun dan langsung pergi ke api unggun dengan masih mengenakan baju lab nya plague
" Good morning mate " plague pun ikut bangun juga
Disaat itu mereka menikmati pagi hari mereka dengan menghangat kan tubuh di dekat api unggun , setelah itu mereka pun makan sarapan yang dibuat oleh natsumi
//Bersambung//