Letnan Shang ternyata punya bahan pembicaraan yang menarik bagi Huo Weiwu. Begitu mengucapkan pertanyaan 'apakah Anda ingin tahu kelemahan komandan?', seketika hati Huo Weiwu tersentil.
"Kelemahan Gu Gaoting?" Huo Weiwu langsung melirik dengan tatapan terkejut.
Gu Gaoting telah memberikan kesan dingin, tidak berperasaan, tidak terkalahkan, dan banyak orang mengatakan jika lelaki ini tidak punya kelemahan dan kekurangan kepada Huo Weiwu.
"Apa?" Huo Weiwu makin terdengar penasaran.
Letnan Shang mengangkat senyumnya, "Hmmmm, tapi maaf. Saya tidak mungkin memberi tahu Anda."
Huo Weiwu memuramkan wajahnya. Ia tahu kalau Letnan Shang hanya mempermainkannya. Ia pun memicingkan mata memandang Letnan Shang.
"Kau tahu bagaimana Ajudan Guo bisa lenyap?" Ujar gadis ini dengan sedikit mengancam..
"Tahu. Tapi Saya bukan Ajudan Guo dan Bibi Long." Ujar Letnan Shang dengan percaya diri.
Huo Weiwu teringat dengan Bibi Long, "Kenapa dengan Bibi Long?" Tanyanya sampai alisnya mengerut.
"Tidak tahu bagaimana cara Anda membujuk Bibi Long. Jelasnya, komandan tidak bisa membiarkan orang membantu pelaku untuk melanggar peraturannya agar tetap tinggal."
Hati Huo Weiwu seketika terasa tegang, ia khawatir dengan keselamatan Bibi Long. Padahal ia tidak ada niat untuk menyakiti Bibi Long.
Huo Weiwu langsung membuka ponsel dan menghubungi Gu Gaoting.
Gu Gaoting mengangkat telepon dari Huo Weiwu. Terdengar suara berisik mesin helikopter.
Hal itu membuat Huo Weiwu langsung menutup telepon karena terlalu berisik. Selain itu juga karena membuat Gu Gaoting tidak bisa mendengar perkataan Huo Weiwu.
Huo Weiwu mengirim pesan ke Gu Gaoting.
"Gu Gaoting, aku diam-diam kabur, dan Bibi Long tidak tahu. Jangan menghukumnya!" tulis Huo Weiwu.
Tidak lama kemudian terdengar dering pesan masuk. Gu Gaoting membalas pesan itu ringkas dan padat, "Tidak ada bukti, maka tetaplah bersalah."
Huo Weiwu jadi semakin kesal. Jarinya mengetik membalas pesan dengan panjang lebar, "Kenapa harus dibuktikan? Apa kau menyuruh Bibi Long untuk memata-mataiku? Apakah setiap pergerakkanku harus kau awasi? Aku istrimu, bukan tawananmu."
Gu Gaoting memandang dalam-dalam pesan teks Huo Weiwu. Ia mengangkat senyumnya, "Kalimat terakhir bagus sekali. Bibi Long hanya kuminta untuk pulang. Dia tidak akan dihukum. Kau diam saja di rumah. Angkat telepon kalau ada telepon, dengarkan peringatan apapun dariku, paham?"
Huo Weiwu menerima pesan itu, lalu terdiam sejenak.
Apakah maksud Gu Gaoting ini adalah membiarkan Huo Weiwu bebas?
Sesungguhnya keadaan yang diharapkan Huo Weiwu ini sangat baik. Namun, ia juga merasa bahwa akan ada masalah yang lebih besar lagi muncul dari pria itu. Namun, Huo Weiwu tetap yakin jika dirinya tidak punya alasan untuk dilarang.
"Paham, good boy." Balas Huo Weiwu sambil melucu. Hatinya sudah tenang karena saat ini jika melanggar perintahnya, tentu tidak akan berpengaruh pada orang lain yang menjaganya.
Huo Weiwu tidak bisa membayangkan ekspresi Gu Gaoting saat membaca balasannya itu. Pasti ia diam karena heran.
Lalu apa yang terjadi pada Gu Gaoting? Lucu juga kalau dibayangkan. Huo Weiwu menunggu selama 10 menit, namun Gu Gaoting tidak membalas pesannya. Ia memperkirakan bahwa Gu Gaoting tidak akan membalas.
Huo Weiwu memasukkan kembali ponselnya ke tas, kemudian bersandar lagi ke kursi dan memejamkan mata, "Beritahu aku kalau sudah sampai rumah." Pinta Huo Weiwu dengan malas.
Awalnya hanya ingin istirahat saja, tapi Huo Weiwu malah terlelap.
Tiba—tiba ponselnya berbunyi, sehingga membuatnya bangun. Ia mengusap bibirnya sejenak, lalu melihat pemandangan di luar jendela. Huo Weiwu sudah sampai di Ningchun. Kemudian ia mengambil ponselnya.
Telepon dari rumah keluarga Huo. Pandangan Huo Weiwu seketika berubah menjadi suram. Ia pun duduk tegak dan mengangkat telepon itu.
"Nona, kakek meminta Anda untuk datang kemari. Apakah Anda ada waktu?" Tanya seorang pelayan dari telepon itu.
Huo Weiwu bisa menebak, pasti terkait masalahnya dengan Huo Chun. Tanpa banyak pikir, Huo Weiwu menjawab, "Maaf, aku tidak punya waktu."
"Kalau besok malam?" Pelayan itu terus mencari kesempatan untuk menjadwalkan pertemuan dengan Huo Weiwu.
"Besok juga tidak ada waktu." Jawab Huo Weiwu.
"Kalau begitu, kapan Nona ada waktu untuk kemari? Meluangkan waktu untuk kakek Anda?" Terdengar sang pelayan kebingungan.
"Lusa." Akhirnya Huo Weiwu menjawab dengan pasrah.
"Lusa jam delapan malam, kakek Anda akan menunggu anda datang ke rumah." Ujar si pelayan, lalu menutup telepon.
Huo Weiwu merasa berat hati, ia pun melirik pemandangan keluar jendela mobil ini. Dalam hatinya, ia sudah mencatat bahwa Letnan Shang tidak sama dengan Ajudan Guo ataupun Bibi Long. Lalu, dia pasti akan melaporkan kepada Gu Gaoting jika pergi ke rumahnya. Letnan Shang akan melapor tepat waktu!